Dakwaan Polisi yang Menindih George Floyd Ditingkatkan, Tiga Lainnya Dituduh Bersekongkol
Polisi yang mengunci leher George Floyd hingga tidak sadarkan diri, Derek Chauvin, mendapat peningkatan dakwaan pembunuhan.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
"Ini baru permulaan," ujarnya.
Baca: Dikritik Belum Matang Pimpin AS, Trump Serang Mantan Menhan AS: Saya Senang Jika Dia Lenyap
Baca: Mantan Menhan AS: Trump Coba Pecah-Belah Amerika
Di sisi lain, seorang warga mengaku skeptis keempat polisi ini akan dihukum dan akan ada reformasi yang berarti.
"Aku bukan paranormal, aku hanya menjadi orang hitam seumur hidupku, kawan," kata demonstran lainnya, John Thompson.
"Jadi, jangan berpikir sebentar, bahwa kita tidak akan melihat pembunuhan lain yang melibatkan polisi di sini di negara bagian ini," tambahnya, menyoroti polisi yang menembak pria kulit hitam Philando Castillo, yang terbunuh pada 2016.
Penangkapan keempat mantan perwira polisi ini adalah tuntutan utama aksi protes di AS.
Namun, belum jelas juga apakah setelah ini demonstrasi akan terus berlanjut atau tidak.
Sebab para pengunjuk rasa menuntut keadilan bukan hanya bagi Floyd, tetapi semua orang kulit hitam yang telah dibunuh oleh polisi.
Satu diantaranya adalah Breonna Taylor yang ditembak mati oleh polisi ketika dia dibaringkan di tempat tidurnya di Louisville, Kentucky, pada Maret silam.
Polisi yang menembak Taylor hanya berakhir dengan pemecatan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)