Trump Obral Janji Lama: Amerika akan Akhiri 'Era Perang Tiada Akhir dan Berhenti Jadi Polisi Dunia'
Apa yang disampaikan Trump merupakan hal yang telah dijanjikannya sejak berkampanye untuk menjadi presiden AS pada 2016.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menyatakan bahwa Amerika akan mengalihkan fokusnya dari mengobarkan 'perang tanpa akhir' dan 'menjadi polisi dunia'.
Ia mengulangi janji-janji kampanyenya pada Pemilu AS 2016 lalu yang sempat diingkarinya.
Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (14/6/2020), Trump mengatakan bahwa AS memasuki 'momen krusial' dalam sejarahnya.
Pernyataan ini disampaikannya saat berbicara dalam pidatonya di hadapan para lulusan Akademi Militer West Point AS.
"Kita akan mengakhiri era perang tiada akhir. Karena tugas pasukan AS bukan untuk menyelesaikan konflik kuno di negeri-negeri yang jauh, yang belum pernah didengar banyak orang," kata Trump.
Ia juga menekankan bahwa AS tidak akan selamanya menjadi 'polisi dunia'.
Perlu diketahui, apa yang disampaikan Trump merupakan hal yang telah dijanjikannya sejak berkampanye untuk menjadi presiden AS pada 2016.
Namun apakah waktu nyaris empat tahun masa kepresidenannya ini akan membuat kebijakan luar negeri AS jauh lebih damai?
Pernyataan Trump tersebut muncul di tengah laporan terkait rencana Gedung Putih untuk menarik 9.500 tentaranya dari Jerman.
Baca: Saatnya Alumni Timur Tengah Indonesia Move On !
Sesuatu yang telah membuat khawatir beberapa sekutu serta Kongres AS bahwa negara itu akan berkurang perannya dalam panggung dunia.
Namun, kekhawatiran mereka tampaknya masih dianggap prematur.
Karena bagaimanapun juga, Trump sejauh ini gagal untuk secara efektif menarik pasukan AS dari hampir semua tempat.
Pasukan AS tampaknya tidak tergesa-gesa meninggalkan Afghanistan, negara di mana Amerika telah melancarkan perang yang benar-benar 'tak berkesudahan' di era di mana dunia mengakui bahwa mereka tidak dapat mengalahkan gerilyawan Taliban setempat.