166 Orang Tewas dalam Aksi Protes Pembunuhan Musisi di Ethiopia, Hachalu Hundessa
Setidaknya 166 orang tewas dalam kerusuhan etnis pasca pembunuhan penyanyi Ethiopia, Hachalu Hundessa.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Pada usia 17 tahun, Hachalu dipenjara selama lima tahun karena aktivitas politiknya.
Baca: Chord Lagu Ethiopia - Iwan Fals, Kunci Gitar Dasar Paling Mudah Dimainkan
Baca: 5 Fakta Unik di Balik Kebiasaan Makan Daging Mentah Orang Ethiopia
Namun Hachalu justru makin mendalami kondisi politik negara ketika berada di penjara.
Di sana dia terus belajar tentang sejarah Ethiopia, termasuk pemerintahannya oleh kaisar dan otokrat.
Selain itu, Hachalu juga banyak belajar musik ketika menjadi pesakitan.
"Saya tidak tahu bagaimana menulis lirik dan melodi sampai saya ditempatkan di balik jeruji. Di sanalah saya belajar," katanya dalam wawancara 2017.
Selama di penjara, dia menulis sembilan lagu dan merilis album pertamanya Sanyii Mootii (Race of the King) pada 2009, setahun setelah berjalan bebas.
Album ini mengubahnya menjadi bintang musik dan simbol politik aspirasi rakyat Oromo.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)