Kazakhstan Bantah Tuduhan China Terkait Munculnya Pneumonia Misterius Mematikan: Itu Tidak Benar
Kementerian kesehatan Kazakhstan tepis peringatan kedutaan besar China mengenai dugaan munculnya wabah pneumonia yang lebih mematikan daripada corona.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
"Tingkat kematian dari penyakit ini jauh lebih tinggi daripada virus corona baru."
"Departemen kesehatan negara itu sedang melakukan penelitian komparatif terhadap virus pneumonia."
"Tetapi belum mengidentifikasi virusnya," ujar kedutaan China memperingatkan warganya yang berada disana.
Dikutip dari SCMP, kedutaan besar China menggambarkan penyakit itu sebagai "pneumonia yang tidak diketahui".
Baca: 2 Kapal China Ditangkap di Perairan Kepulauan Riau, Simpan Mayat ABK Indonesia Dalam Freezer
Sedangkan pejabat dan media Kazakhstan hanya mengatakan itu adalah pneumonia biasa.
Situs web kedutaan, mengutip laporan media lokal, mengatakan provinsi Atyrau, Aktobe dan kota Shymkent telah melaporkan lonjakan yang signifikan dalam kasus pneumonia sejak pertengahan Juni.
Shymkent dan ibu kota Atyrau terpisah sejauh 1.500 km (930 mil), sementara jarak antara ibu kota Atyrau dan Aktobe adalah 330 km (205 mil).
Kedutaan China mengatakan bahwa sejauh ini terdapat hampir 500 kasus pneumonia di tiga tempat.
Di antaranya lebih dari 30 orang dalam kondisi kritis.
Kazakhstan secara keseluruhan menyaksikan 1.772 kematian akibat pneumonia pada tahun ini.
Sebanyak 628 di antaranya terjadi pada Juni, termasuk beberapa di antaranya adalah warga negara China.
"Kedutaan Cina di Kazakhstan mengingatkan warga negara Cina di sini untuk mewaspadai situasi dan meningkatkan pencegahan untuk menurunkan risiko infeksi," kata pernyataan kedutaan.
"Sekitar 300 orang yang didiagnosis menderita pneumonia dirawat di rumah sakit setiap hari," kata Saule Kisikova, kepala departemen perawatan kesehatan di ibu kota Nur-Sultan.
Kedutaan China juga mengatakan ada 1.700 kasus pneumonia secara nasional pada Juni.