Kazakhstan Bantah Tuduhan China Terkait Munculnya Pneumonia Misterius Mematikan: Itu Tidak Benar
Kementerian kesehatan Kazakhstan tepis peringatan kedutaan besar China mengenai dugaan munculnya wabah pneumonia yang lebih mematikan daripada corona.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
Dengan lebih dari dua kali lipat jumlah di bulan yang sama tahun lalu.
Baca: Tak Main-main, China Eksekusi Mati Pemuda Pelaku Pembunuhan Dua Petugas saat Lockdown Covid-19
Kazakhstan mengumumkan keadaan darurat pada 16 Maret untuk mengatasi penyebaran Covid-19.
Penguncian itu dicabut pada 11 Mei, tetapi pembatasan dan tindakan karantina telah diberlakukan kembali di beberapa daerah setelah lonjakan kasus pneumonia.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengatakan dalam pidato, situasinya masih serius dan masih terlalu dini untuk melonggarkan pembatasan.
"Sebenarnya antisipasi menghadapi gelombang Covid-19 kedua ditambah dengan kenaikan besar dalam kasus pneumonia" tuturnya.
Baca: Pandemi Covid-19 Global Memburuk, WHO: Jumlah Kasus Meningkat Dua Kali Lipat dalam 6 Minggu
Diketahui, hingga Jumat (10/7/2020), jumlah kasus Covid-19 di Kazakhstan telah mencapai 54.747 kasus.
Adapun, akhir bulan lalu pejabat memperingatkan tentang peningkatan kasus pneumonia.
Sebuah situs web CNA yang berbasis di Singapura melaporkan, dokter menemukan 600 orang sehari dengan gejala pneumonia.
"Setiap hari, 350 hingga 400 pasien dirawat di rumah sakit di kota dengan Covid-19 atau pneumonia," katanya.
(Tribunnews.com/Maliana)