Ledakan di Beirut, Kepala Palang Merah Lebanon: Kita Menyaksikan Bencana Besar
Kepala Palang Marah Lebanon, George Kettani, angkat bicara mengenai ledakan besar yang mengguncang pelabuhan di Beirut, Selasa (4/8/2020).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Media lokal menunjukkan, warga terjebak di bawah puing-puing bangunan.
Baca: Reaksi Dunia soal Ledakan di Beirut Lebanon, Musuh Bebuyutan Tawarkan Bantuan Kemanusiaan
Seorang saksi mata menggambarkan ledakan itu memekakan telinga.
"Semua bangunan di sekitar sini runtuh, " kata saksi mata di dekat pelabuhan kepada AFP.
"Di mana pun saya berjalan, saya melewati serpihan kaca dan puing-puing dalam kegelapan," tambahnya.
Diperkirakan, rumah sakit kewalahan karena banyak bangunan hancur pasca ledakan.
Ledakan besar itu juga dilaporkan terasa hingga 240 kilometer jauhnya di Pulau Siprus, Mediterania timur.
Penduduk Siprus mengaku, mereka mengira guncangan yang dirasakan adalah gempa bumi.
Baca: Ledakan di Beirut: Dukungan dan Ucapan Duka Cita dari Para Pemimpin Negara di Dunia untuk Lebanon
Kisah Warga Beirut Saat Kejadian
Secarat terpisah, Al-Jazeera, seorang warga Beirut menceritakan kesaksian saat ledakan besar terjadi.
Nada Hamza menuturkan, saat ledakan dia berada beberapa meter jauh dari pusat listrik di Lebanon yang sejajar dengan pelabuhan.
Mengetahui kejadian itu, dia langsung keluar dari mobilnya dan memasuki sebuah bangunan.
Namun dia tersadar bahwa bangunan itu telah hancur.
Baca: KBRI: Ada 1.447 WNI Tinggal di Beirut, Mayoritas TNI
Baca: Kesaksian Warga Beirut Sesaat Setelah Ledakan: Seluruh Kota Terlihat Menghitam
Nada mencoba untuk menghubungi orang tuanya, tetapi tidak tersambung.
Setelah mengalami peristiwa itu, Nada mengaku tak percaya bahwa kini ia masih tetap hidup.