Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER Internasional: Rekaman Detik-detik Ledakan Beirut | Percobaan Penculikan Presiden Venezuela

Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional, salah satunya yaitu rekaman detik-detik ledakan yang terjadi di Beirut Lebanon

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
zoom-in POPULER Internasional: Rekaman Detik-detik Ledakan Beirut | Percobaan Penculikan Presiden Venezuela
Kolase Tribunnews
POPULER Internasional: Rekaman Detik-detik Ledakan Beirut | Percobaan Penculikan Presiden Venezuela 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir.

Salah satunya yaitu rekaman detik-detik ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon, seorang pasangan yang tak berada 585 meter dari ledakan jatuh terhempas.

Lusinan kantong kembang api yang disimpan bersama 2.750 ton amonium nitrat diduga sebagai penyebab ledakan.

Sementara itu, dua prajurit komando di AS dojatuhi hukumn 20 tahun penjara atas tuduhan percobaan penculikan presiden Venezuela.

Sementara itu, Bill Gates tanggapi soal pandemi Covid-19.

1. Pasangan Rekam Detik-detik Ledakan di Beirut dari Jarak 585 Meter, Panik dan Jatuh Terkena Ledakan

Sepasang pria dan wanita merekam detik-detik sebelum dan saat terkena ledakan di Beirut pada Selasa (4/8/2020) lalu.

BERITA REKOMENDASI

Mereka bernama Imad Khalil dan Lina Alameh.

Imad dan Lina berada pada jarak 585 meter dari lokasi kejadian.

CNN membagikan video tentang suasana sebelum ledakan hingga setelah ledakan.

Mulanya, video menunjukkan Imad sedang merekam suasana di dalam apartemen yang dihuninya bersama Lina.

Ruangan yang dimasukinya adalah ruang tamu.


"Ini adalah ruangan favoritku," ujar Imad.

Dalam rekaman tersebut, Imad menyorot seluruh penjuru ruangan yang didominasi warna coklat.

Suasana di dalam ruang tamu apartemen Imad dan Lina.
Suasana di dalam ruang tamu apartemen Imad dan Lina. (Imad Khalil/CNN)

Ruang tamunya tampak rapi dan elegan.

"Sangat cantik...," imbuh Imad.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. 30-40 Kantong Kembang Api Disimpan Segudang dengan Amonium Nitrat, Diduga Sebabkan Ledakan di Beirut

Seorang mantan pekerja pelabuhan buka suara tentang ledakan di Beirut.

Pria bernama Yusuf Shehadi menyebut, lusinan kantong kembang api disimpan di tempat yang sama dengan 2.750 ton amonium nitrat di pelabuhan Beirut.

Hal tersebut diduga memicu senyawa kimia peledak yang memicu ledakan besar pada Selasa (4/8/2020) lalu.

Kepada Guardian, Shehadi mengatakan, militer Lebanon pernah memberi instruksi kepadanya untuk menyimpan bahan kimia di gudang 12 di pelabuhan.

Padahal, kala itu, protes besar-besaran terjadi di Beirut.

Warga Lebanon marah terhadap penyimpanan 2.750 ton bahan berbahaya yang disimpan begitu dekat dengan lingkungan perumahan selama bertahun-tahun.

"Kami banyak mengeluhkan hal ini selama bertahun-tahun," kata Shehadi, yang bekerja di pelabuhan dan telah beremigrasi ke Kanada pada Maret 2020.

Baca: Pasangan Rekam Detik-detik Ledakan di Beirut dari Jarak 585 Meter, Panik dan Jatuh Terkena Ledakan

Shehadi menceritakan, setiap minggu, petugas bea cukai datang dan mengeluh, begitu pula petugas keamanan negara.

Namun, tentara terus memberi tahu bahwa mereka tidak mempunyai tempat lain untuk meletakkan ribuan ton bahan kimia tersebut.

"Semua orang ingin menjadi bos, dan tidak ada yang ingin membuat keputusan nyata," imbuhnya.

Foto kombinasi yang menunjukkan terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ratusan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Mouafac Harb
Foto kombinasi yang menunjukkan terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ratusan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. (AFP/Mouafac Harb)

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Hendak Culik Presiden Venezuela, Dua Prajurit Komando AS Dijatuhi Hukuman 20 Penjara

Presiden Venezuela Nicolas Maduro
Presiden Venezuela Nicolas Maduro (Sputnik News)

Dua eks prajurit komando AS dijatuhi hukuman 20 tahun penjara oleh pengadilan Caracas, Venezuela.

Kedua eks prajurit Baret Hijau (Green Berrets) Angkatan Darat AS itu bernama kepada Luke Denman (34) dan Airan Berry (41).

Keduanya ditangkap bersama puluhan tentara bayaran Venezuela dan Kolombia, saat berusaha menyusup ke Caracas Mei 2020.  

Sebagian ditembak mati di sebuah pesisir dekat perbatasan Kolombia.  Aparat keamanan Venezuela menemukan perlengkapan tempur modern di antara kelompok penyusup tersebut.

Penyusupan itu dilakukan terencana, disiapkan Silvercorp kontraktor keamanan swasta berbasis di Florida, AS.

Perusahaan ini didirikan  Jordan Godreau, eks prajurit komando AS juga. Godreau dikontrak pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido.

Baca: Tentara Bayaran AS Tertangkap di Venezuela, Berencana Merebut Istana Presiden

Baca: AS Mendakwa Presiden Nicolas Maduro dan para Pemimpin Penting Venezuela karena Perdagangan Narkoba

Baca: AS Tak Terima Iran Kirim Minyak untuk Venezuela, Siap Jatuhkan Sanksi kepada Semua yang Membantu

Guaido mendeklarasikan diri sebagai Presiden Venezuela awal 2019, setelah menuduh Nicolas Maduro terpilih secara curang sebagai Presiden.

Guaido memperoleh dukungan terbuka, baik politik maupun finansial dari Washington dan negara-negara sekutu AS di Eropa maupun Amerika Selatan.

Kontrak kerjasama tertulis Silvercorp dengan Guaido bocor. Namun Guaido membantah fakta itu. Gedung Putih juga menepis keterlibatan AS dalam operasi Silvercorp.

Hukuman atas Denman dan Berry diumumkan Jaksa Agung Venezuela, Tarek William Saab, di Caracas, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (8/8/2020).

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Bill Gates: Pandemi Covid-19 Mengerikan, tapi Perubahan Iklim Bisa Jadi Lebih Buruk

Pendiri Microsoft, Bill Gates mengungkapkan perihal pandemi Covid-19 dan perubahan iklim.

Hal itu disampaikan melalui laman blog pribadinya, gatesnotes.com.

Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara menyebabkan kematian dengan jumlah ratusan ribu.

Baca: Game Buatan Orang Indonesia Ini Ajak Gamers Kejar dan Makan Virus Corona

Bahkan, orang-orang menjadi takut untuk meninggalkan rumah serta kesulitan ekonomi melanda sebagian negara.

Meski demikian, menurut Bill Gates akan ada yang lebih mengerikan dalam beberapa dekade ke depan.

Itu adalah perubahan iklim, yang dinilai bisa menjadi lebih buruk dibanding pandemi Covid-19.

Pendiri Microsoft AS,  Bill Gates, berfoto pada 9 Oktober 2019, di Lyon, Prancis timur tengah, selama konferensi pendanaan Global Fund to Fight AIDS, TBC dan Malaria - Pendiri Microsoft, Bill Gates mengungkapkan perihal pandemi Covid-19 dan perubahan iklim.
Pendiri Microsoft AS, Bill Gates, berfoto pada 9 Oktober 2019, di Lyon, Prancis timur tengah, selama konferensi pendanaan Global Fund to Fight AIDS, TBC dan Malaria - Pendiri Microsoft, Bill Gates mengungkapkan perihal pandemi Covid-19 dan perubahan iklim. (JEFF PACHOUD / AFP)

Namun, faktanya adalah peningkatan suhu yang dramatis di masa depan tak menjadi masalah untuk mereka.

Bill Gates menjelaskan, satu-satunya cara untuk menghindari perubahan iklim yang buruk adalah dengan mempercepat upaya penanganan, bahkan ketika dunia saat ini sedang berusaha untuk menghentikan virus corona baru.

Akan tetapi, semua perlu bertindak untuk menghindari perubahan iklim dengan membangun dan menerapkan inovasi.

Inovasi tersebut diharapkan dapat menghilangkan emisi gas rumah kaca masyarakat dunia.

BACA SELENGKAPNYA >>>

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas