Tsar Bomba, Inilah Bom Thermonuklir Terkuat di Dunia yang Pernah Dibuat Uni Soviet
Tsar Bomba ini memiliki kekuatan 3.000 kali lebih kuat dari bom nuklir konvensional yang pernah digunakan Amerika di Jepang.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Perusahaan nuklir Rusia, Rosatom, merilis rekaman langka video uji ledakan bom themonuklir paling kuat sejagat yang pernah dibuat manusia.
Bom berkekuatan 50 megaton yang diberi nama “Tsar Bomba” itu dites pada 1961 di sebuah wilayah tak berpenghuni di kawasan Siberia.
Uni Soviet untuk pertama kali menguji ledakan bom nuklir pada 1949. AS menggunakan bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki, untuk mengakhiri Perang Dunia II di palagan Asia Pasifik.
Tsar Bomba ini memiliki kekuatan 3.000 kali lebih kuat dari bom nuklir konvensional yang pernah digunakan Amerika di Jepang.
Setelah uji ledakan bom hidrogen 50 megaton ini, tidak pernah ada lagi bom thermonuklir berkekuatan sama atau lebih yang pernah dibuat dan dites oleh pihak manapun.
Dikutip dari Sputniknews.com, Selasa (15/8/2020), film dokumenter berdurasi 30 menit dipublikasikan Rosatom pada 20 Agustus 2020.
Rekaman video itu secara terperinci mkendokumentasikan detik-detik persiapan hingga tes ledakan yang dilakukan Oktober 1961.
Lokasi pusat ledakan ada di pulau terpencil Arktik. Secara resmi, bom thermonuklir itu hanya dikenali sebagai "Produk 202".
Tapi melihat ukuran dan kekuatan bom yang super besar itu membuatnya dijuluki "Tsar Bomba", atau rajanya bom.
Bom nuklir buatan Amerika yang paling kuat, Castle Bravo, menjalani uji ledak pada 1952. Kekuatan maksimalnya 22 megaton.
Sementara bom nuklir konvensional yang menghancurkan kota Hiroshima dan Nagasaki pada 1945 kekuatannya hanya 16 kiloton.
Tsar Bomba lebih kuat sekitar 1.325 kali dari pada kedua bom nuklir produk Pentagon itu. Kekuatannya yang luar biasa berasal dari fusi nuklir, reaksi penghasil energi yang sama yang menggerakkan matahari.
Dalam film dokumenter Rosatom, bentuk Tsar Bomba konvensional saja. Chasing atau kontainernya mirip bom nuklir AS yang dijatuhkan di Jepang.
Setelah selesai dibuat di pabriknya, bom besar itu dimuat ke gerbong kereta untuk diangkut ke ujung utara wilayah Soviet.