Di Jepang Ada Perusahaan untuk Bantu Orang-orang yang 'Bosan Hidup' Lalu Mengasingkan Diri
Di kampung halamannya yang kecil, semua orang mengenalnya karena keluarganya dan bisnis lokal mereka yang terkemuka.
Editor: Hasanudin Aco
Saita sendiri pun adalah seorang jouhatsu, yang menghilang 17 tahun lalu. Dia 'menghilang' akibat hubungan yang penuh kekerasan.
"Di satu sisi, saya masih orang hilang, sampai sekarang," kata dia.
"Saya punya berbagai jenis klien," kata Saita. "Ada orang yang lari dari kekerasan dalam rumah tangga yang serius, atau ego dan kepentingan pribadi. Saya tidak menilai. Saya tidak pernah mengatakan, 'Kasus Anda tidak cukup serius'. Setiap orang punya perjuangannya sendiri-sendiri. "
Perusahaan Saita membantu mengatasi kesulitan orang-orang seperti Sugimoto.
Namun meski berhasil menghilang, bukan berarti jejak kehidupan lamanya mudah dilupakan.
"Hanya anak pertama saya yang tahu yang sebenarnya. Dia berumur 13 tahun," kata Sugimoto.
"Kata-katanya yang tidak bisa saya lupakan adalah, 'Keputusan Ayah adalah hidup Ayah, dan saya tidak bisa mengubahnya'. Kedengarannya lebih dewasa dari saya bukan?" kata Sugimoto.