Mahathir Mohamad Akan Ajukan Mosi Tidak Percaya kepada PM Malaysia Muhyiddin Yassin
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyatakan, dia bakal mengajukan mosi tidak percaya kepada penerusnya, Muhyiddin Yassin.
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyatakan, dia bakal mengajukan mosi tidak percaya kepada penerusnya, Muhyiddin Yassin.
Dalam unggahan di blognya, Mahathir menerangkan bahwa dia mengajukannya karena dia tidak melihat "ada cahaya" di Dewan Rakyat (Parlemen Malaysia).
Mantan PM Malaysia berjuluk Dr M itu berkata, selama ini mosi tidak percaya yang diajukan oposisi selalu ditolak hingga dua kali.
"Melalui cara ini, mosi itu jelas tidak akan bisa diperdebatkan di Dewan Rakyat," kata Mahathir Mohamad dikutip Free Malaysia Today Rabu (9/9/2020).
Dalam 35 poin mosinya, mantan PM berusia 95 tahun itu menjelaskan Muhyiddin Yassin memilih bekerja sama dengan UMNO dan PAS.
Cara itu dilakukan untuk menghentikan Partai Aksi Demokratik (DAP) yang dianggap bisa "menghancurkan rakyat Negeri Jiran".
Mahathir menuturkan, bangsa Melayu tidak semudah itu dihancurkan. Karena itu, dia menganggap klaim Muhyiddin tidak masuk akal.
"Upaya Inggris untuk mengambil alih kekuasaan melalui pembentukan Federasi Melayu pun bisa digagalkan oleh rakyat sendiri," ujar dia.
Mahathir menyatakan jika seandainya DAP memang berniat menguasai Malaysia, maka Muhyiddin yang saat itu berstatus menteri dalam negeri bisa menghentikannya.
Dia mengaku menyesalkan mengapa mantan sekutunya di Partao Bersatu itu mau bekerja sama dengan UMNO, yang dulunya motor koalisi Barisan Nasional.
Menurut Mahathir, dengan keputusan Muhyiddin bekerja sama, berarti dia sudah mengkhianati rakyat yang ingin lepas dari rezim Najib Razak.
Puncak dari manuver Muhyiddin adalah "Langkah Sheraton", yaitu pertemuan rahasia sejumlah tokoh politik pada akhir Februari lalu.
Langkah tersebut menimbulkan krisis politik di Malaysia. Sebab, Mahathir langsung mengundurkan diri dengan Raja Malaysia, Abdullah dari Pahang, menunjuk Muhyiddin.
"Bagaimana cara YB Pagoh (Muhyiddin) menjadi perdana menteri sangat memalukan. Itu tak pernah terjadi sebelumnya," jelasnya.
Mahathir Mohamad bahkan menuding bahwa aliansi Perikatan Nasional yang kini menguasai pemerintahan tidak dipilih oleh rakyat.
Politisi yang merupakan anggota parlemen dari Langkawi tersebut kemudian mendesak agar pemerintahan Perikatan Nasional dibatalkan.
"Melalui mosi tidak percaya ini, saya meminta agar Perikatan Nasional menyerahkan mandat kepada mereka yang berhak," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahathir Bakal Ajukan Mosi Tidak Percaya kepada PM Malaysia"