Donald Trump Sebut Kim Jong Un Pajang Kepala Pamannya setelah Eksekusi, Menurut Buku Bob Woodward
Kim Jong Un memajang kepala pamannya setelah mengeksekusinya, menurut pengakuan Donald Trump berdasarkan buku terbaru karya Bob Woodward.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Kim Jong Un memajang kepala pamannya setelah mengeksekusinya, menurut pengakuan Donald Trump berdasarkan buku terbaru karya Bob Woodward.
Seperti yang dilansir Mirror, dalam serangkaian wawancara dengan Bob Woodward, Donald Trump mengatakan bahwa Kim Jong un menceritakan semuanya kepadanya.
Buku yang berjudul Rage itu, berisi sejumlah klaim dan pernyataan, termasuk bagaimana Kim Jong Un membunuh pamannya.
Dilaporkan bahwa Jenderal Jang Song-thaek menjadi sasaran regu tembak atas perintah sang keponakan, Kim Jong Un.
Baca: Donald Trump Rupanya Sengaja Remehkan Bahaya Covid-19, Akui Tak Ingin Warga AS Panik dan Takut
Baca: Trump Ungkap Pengakuan Kim Jong Un: Dia Memberitahukan Saya Bagaimana Ia Membunuh Pamannya Sendiri
Ada pula laporan yang menyebut tubuh Jang Song-thaek kemudian ditelanjangi dan diumpankan kepada anjing.
Kim Jong Un lalu memajang kepala pamannya untuk dilihat orang lain.
Bawahan jenderal tersebut kemudian dieksekusi menggunakan senjata anti-pesawat.
Sementara keluarganya juga diketahui telah dibunuh atas perintah Kim Jong Un.
Jang Song-thaek sempat mengambil alih sementara Korea Utara setelah ayah Kim Jong Un, Kim Jong-il jatuh sakit dan meninggal pada pada 2011.
Dalam wawancara teleponnya dengan Donald Trump, Woodward menulis bagaimana sang presiden sangat memuji pemimpin kontroversial itu.
Selain itu, dalam sepucuk surat yang diperlihatkan kepada Woodward, Trump bertanya kepada Kim: "Apakah Anda pernah melakukan hal lain selain mengirim roket ke udara?
"Ayo pergi nonton film bersama. Ayo main golf."
Trump juga menunjukkan Woodward surat dari Kim di mana ia memanggil presiden sebagai "Yang Mulia" dan berbicara tentang saat mereka berpegangan tangan.
"Saya merasa senang telah menjalin hubungan baik dengan negarawan yang kuat dan terkemuka seperti Yang Mulia," tulis Kim dalam sebuah surat, menurut Woodward.