Donald Trump Sebut Kim Jong Un Pajang Kepala Pamannya setelah Eksekusi, Menurut Buku Bob Woodward
Kim Jong Un memajang kepala pamannya setelah mengeksekusinya, menurut pengakuan Donald Trump berdasarkan buku terbaru karya Bob Woodward.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
4. Mantan menteri pertahanan Trump menyebutnya 'berbahaya'
Mantan menteri pertahanan Jim Mattis mengatakan kepada Woodward bahwa Trump "berbahaya", "tidak layak" untuk menjadi panglima tertinggi, dan "tidak memiliki kompas moral."
Mattis mengundurkan diri dari jabatannya pada Desember 2018 setelah sangat tidak setuju dengan keputusan Trump untuk menarik pasukan AS dari Suriah dan Afghanistan.
"Saya pada dasarnya diarahkan untuk melakukan sesuatu yang saya pikir melampaui kebodohan menjadi tindak kejahatan yang sangat bodoh," kata Mattis tentang penarikan itu, menurut buku itu.
Pada kesempatan lain, Mattis mengatakan kepada Direktur National Intelligence Dan Coats saat itu, "Mungkin ada saatnya kita harus mengambil tindakan kolektif," tulis Woodward, seraya mengatakan Mattis khawatir tentang bahaya yang ditimbulkan Trump terhadap negara ketika menjabat.
5. Dan Coats, mantan direktur intelijen nasional Trump, mencurigai 'Putin memiliki sesuatu tentang Trump'
Dan Coats datang ke Gedung Putih sebagai mantan senator dari Indiana yang direkrut oleh sesama Hoosier, Wakil Presiden Mike Pence.
Sementara Pence mendesak Coats untuk tetap tinggal dan mengesampingkan kekhawatirannya tentang kenyamanan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Woodward menggambarkan Coats di-bully oleh kecurigaan yang masih ada.
Menurut Woodward, Coats terus menyimpan keyakinan rahasia, yang makin berkembang.
Meskipun tidak didukung oleh bukti intelijen, Coats yakin bahwa Putin memiliki sesuatu pada Trump.
6. Trump soal gagasan hak istimewa kulit putih
Woodward juga bertanya kepada Trump tentang pandangan nasional tenang rasisme setelah polisi membunuh George Floyd.
Dalam beberapa audio dari wawancara Woodward, dia mengatakan kepada Trump, "Kita memiliki satu kesamaan: Kita berkulit putih, memiliki hak istimewa ..."
"Apakah Anda merasa bahwa hak istimewa itu telah mengisolasi dan memasukkan Anda ke dalam gua sampai batas tertentu, seperti yang saya alami dan saya pikir banyak orang berkulit putih yang memiliki hak istimewa di dalam gua, dan apakah kita harus berusaha keluar untuk memahami kemarahan dan rasa sakit, terutama yang dirasakan orang kulit hitam di negara ini? "
"Tidak," jawab Trump sambil terkekeh.
"Kamu benar-benar meminum Kool-Aid, bukan? Dengar apa yang kau katakan."
7. Fauci mengecam perhatian Trump dan responsnya terhadap virus corona
Dr. Anthony Fauci juga muncul dalam buku Woodward.
Pakar penyakit menular terkemuka di negara itu mengeluh tentang presiden kepada rekan-rekannya.
"Satu-satunya tujuan dia adalah terpilih kembali," kata Fauci kepada seorang rekan, menurut Woodward.
Fauci juga mengecam kepemimpinan Trump yang "tanpa kemudi" dan mengatakan rentang perhatiannya seperti angka minus, menurut kutipan yang pertama kali diterbitkan di The Washington Post.
Namun, dalam penampilan Fox News pada Rabu sore, Fauci mengatakan dia tidak ingat membuat komentar itu.
"Kamu tahu, jika kamu perhatikan, orang lain yang mengatakan itu," kata Fauci.
"Jadi, kamu tahu, kamu harus bertanya kepada orang lain. Aku sama sekali tidak ingat itu."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)