Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Donald Trump Sebut Kim Jong Un Pajang Kepala Pamannya setelah Eksekusi, Menurut Buku Bob Woodward

Kim Jong Un memajang kepala pamannya setelah mengeksekusinya, menurut pengakuan Donald Trump berdasarkan buku terbaru karya Bob Woodward.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Donald Trump Sebut Kim Jong Un Pajang Kepala Pamannya setelah Eksekusi, Menurut Buku Bob Woodward
Brendan Smialowski / AFP
Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berbicara sebelum pertemuan di Zona Demiliterisasi (DMZ) pada 30 Juni 2019, di Panmunjom, Korea. 

Kalimat lain tertulis: "momen sejarah itu ketika saya dengan kuat memegang tangan Yang Mulia di lokasi yang indah dan sakral saat seluruh dunia menyaksikan dengan penuh minat dan harapan untuk menghidupkan kembali kehormatan hari itu."

7 Klaim dan Kutipan Paling Kontroversial Donald Trump yang Tertulis dalam Buku Terbaru Bob Woodward

Buku Rage karya Bob Woodward
Buku Rage karya Bob Woodward (via Mirror)

Selain klaim Donald Trump tentang bagaimana Kim Jong Un mengeksekusi pamannya, buku kedua jurnalis Bob Woodward tentang pemerintahan Presiden Donald Trump di Gedung Putih, berjudul "Rage," memuat banyak hal yang mengejutkan.

Klaim mengejutkan itu termasuk pengakuan Trump bahwa ia menyesatkan publik Amerika tentang ancaman pandemi virus corona.

Dilansir Insider, Trump membuat sejumlah pernyataan penting dan kontroversial dalam 18 wawancara yang direkam dengan Bob Woodward antara bulan Desember dan Juli.

Woodward juga mengutip beberapa kata-kata mantan penasihat presiden yang paling kuat, termasuk mantan Menteri Pertahanan Jim Mattis dan mantan Direktur Intelijen Nasional Dan Coats, yang mengutuk kepemimpinan Trump.

Baca: Donald Trump Rupanya Sengaja Remehkan Bahaya Covid-19, Akui Tak Ingin Warga AS Panik dan Takut

1. Trump mengakui meremehkan pandemi

Berita Rekomendasi

Dalam percakapan yang direkam dengan Woodward pada 7 Februari, Trump mengatakan, virus corona lebih mematikan daripada flu berat yang dialami orang-orang dan orang dapat tertular virus hanya dengan menghirup udara.

Tapi selama berminggu-minggu setelah percakapan itu, Trump berulang kali memberi tahu publik, virus corona tidak lebih buruk dari flu musiman.

"Kita mengalami flu yang mengerikan. Maksud saya, pikirkanlah. Kita rata-rata 36.000 orang - kematian, kematian," kata Trump kepada Fox News pada akhir Maret.

"Saya tidak berbicara tentang kasus. Saya berbicara tentang kematian, 36.000 kematian setahun. Orang meninggal, 36 - karena flu. Tapi kami tidak pernah menutup negara ini karena flu."

Presiden mengatakan kepada Woodward dalam percakapan pada 19 Maret, dia sengaja "mengecilkan" risiko dan ancaman virus corona dalam pesannya kepada publik.

Trump telah banyak dituduh meminimalkan ancaman virus untuk menopang pasar keuangan.

"Saya ingin selalu mengecilkannya," kata Trump dalam rekaman telepon.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas