Wabah Bakteri Infeksi 3.245 Orang di China, Disebabkan Kebocoran Pabrik Biofarmasi
Ribuan orang di barat laut China telah dites positif mengidap penyakit bakteri...
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Saat memproduksi vaksin Brucella untuk hewan, pabrik menggunakan disinfektan dan pembersih kadaluwarsa.
Artinya, tidak semua bakteri dibasmi dalam gas limbah.
Baca: Maskapai Penerbangan Menggaransi Armadanya Aman dari Virus dan Bakteri
Gas limbah yang terkontaminasi ini membentuk aerosol yang mengandung bakteri.
Kemudian, aerosol bocor ke udara, terbawa angin ke Institut Penelitian Hewan Lanzhou.
Di situ lah tempat wabah pertama kali melanda.
Orang-orang di institut tersebut mulai melaporkan infeksi pada November 2019.
Kasus pun meningkat dengan cepat.
Menurut kantor berita pemerintah China, Xinhua, pada akhir Desember, setidaknya 181 orang di institut telah terinfeksi brucellosis.
Pasien yang terinfeksi termasuk mahasiswa dan anggota fakultas Universitas Lanzhou.
Bahkan, wabah menyebar ke provinsi Heilongjiang, di ujung paling timur laut China.
Baca: Perhatikan, Berbagai Bakteri Ini Akan Menempel Bila Tak Langsung Mencuci Tangan Usai Pegang Uang
Beberapa bulan setelah wabah, pejabat provinsi dan kota meluncurkan penyelidikan kebocoran di pabrik.
Pada Januari 2020, pihak berwenang telah mencabut izin produksi vaksin untuk pabrik itu.
Pemerintah juga mencabut nomor persetujuan produk untuk dua vaksin Brucellosisnya.
Sebanyak tujuh nomor pengesahan produk obat hewan juga dibatalkan di pabrik.