Pemerintahan Trump Akui Taliban Belum Putuskan Hubungan dengan Al-Qaeda
Dua pejabat senior pemerintahan Donald Trump mengindikasikan Taliban belum sepenuhnya memutuskan hubungan dengan al-Qaeda.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Khalilzad menambahkan, AS akan menilai apakah Taliban memenuhi komitmennya sebelum memutuskan melanjutkan penarikan militernya.
"Ini bukan kesepakatan berdasarkan kepercayaan," kata Khalilzad.
Dia menuturkan, Taliban mengakui tidak akan mengizinkan teroris beroperasi di Afghanistan.
"Mereka mengatakan telah belajar dari masa lalu dan tidak akan membiarkan teroris menggunakan wilayah mereka untuk melawan kami," katanya.
Baca: Afghanistan Adakan Pertemuan Besar untuk Putuskan Nasib 400 Tahanan Taliban
Baca: POPULER INTERNASIONAL: Tembak Militan Taliban Gadis Ini Disebut Pahlawan, juga Sangkalan Amber Heard
Khalilzad sempat ditanya perwakilan Demokrat New Jersey, Tom Malinowski apabila Taliban bekerja dengan al-Qaeda dari Pakistan, tidak di Afghanistan, apakah hal itu akan melanggar perjanjian?
Khalilzad menjawab, Amerika Serikat akan menganggapnya sebagai pelanggaran, tetapi perjanjian itu tentang Afganistan.
Artinya, kata Malinowski, perjanjian tidak menghalangi Taliban untuk bekerja sama dengan al-Qaeda untuk menyerang orang Amerika dari Pakistan.
Yahoo News! memaparkan, kalimat yang relevan dari perjanjian tersebut mengharuskan Taliban untuk menginstruksikan anggotanya agar tidak bekerja sama dengan kelompok atau individu yang mengancam keamanan AS dan sekutunya tanpa batasan geografis.
Namun, Khalilzad mengatakan, para pemimpin Pakistan sejauh ini telah "membantu" selama proses perdamaian.
AS pun optimis, salah satu hasil dari pembicaraan itu tentang kesepakatan antara Afghanistan dan Pakistan.
Kedua negara sepakat, serangan tidak akan diluncurkan dari wilayah mereka.
Baca: Donald Trump Klaim Serangan Pasukan AS di Yaman Tewaskan Pemimpin Al Qaeda, Qassim al-Rimi
Baca: Tembak 2 Militan Taliban Pakai AK-47 karena Orang Tuanya Dibunuh, Gadis Ini Disebut Pahlawan
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)