Raja Malaysia akan Tetap Di Rumah Sakit untuk Perawatan Lanjutan, Bagaimana Nasib Anwar Ibrahim?
Kemudian Raja menjalani perawatan intervensi yang sukses untuk cedera olahraga pada 24 September lalu
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
Raja memainkan peran penting dalam babak baru politik di Malaysia untuk menunjuk seorang perdana menteri yang akan memimpin mayoritas suara di parlemen.
Seorang Raja juga bisa membubarkan parlemen dan memerintahkan pemilihan perdana menteri.
PM Malaysia Muhyiddin Ragukan Klaim Anwar Ibrahim
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, mempertanyakan klaim pemimpin oposisi Anwar Ibrahim bahwa ia telah memperoleh dukungan mayoritas anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru.
Muhyiddin mengatakan presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu tidak dapat merinci jumlah Anggota Parlemen yang akan mendukungnya.
"Dia membuat pernyataan tapi ketika ditanya tentang jumlah yang mendukungnya dan yang telah memberikan dukungan mereka, dia hanya mengatakan untuk menunggu jawabannya," ujar Muhyiddin, saat berbicara dalam pertemuan Perikatan Nasional (PN), Jumat (25/9/2020), seperti dilansir Kantor Berita Malayasia, Bernama.
"Tapi sampai hari ini saya sendiri juga tidak tahu (jumlahnya). Klaimnya mungkin atau mungkin tidak benar," katanya.
Anwar, yang merupakan pemimpin Oposisi, telah mengatakan pada konferensi pers dua hari lalu bahwa ia telah mendapatkan dukungan "kuat dan meyakinkan" dari mayoritas anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru menggantikan Muhyiddin.
Muhyiddin mengatakan semua anggota parlemen gabungan Parti Sarawak (GPS) telah menegaskan dukungan mereka untuk pemerintahannya dan menolak mendukung Anwar.
"Bahkan, beberapa anggota parlemen dari Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang dikatakan mendukung Anwar juga membantah mendukungnya," tambahnya.
"Dalam beberapa hari setelah pengumuman (Anwar), banyak pernyataan penolakan telah dikeluarkan oleh anggota parlemen UMNO. Mereka tidak ada dalam daftar pendukung Anwar."
"Dengan penyangkalan mereka, saya menjadi lebih meragukan ( klaimnya), mungkin itu hanya pernyataan politik," katanya.
Muhyiddin mengatakan Jaksa Agung, Idrus Harun juga telah mengatakan kepadanya bahwa ia tetap menjadi Perdana Menteri.
"Mungkin ketika Yang di-Pertuan Agong ditunjukkan bukti (dukungan), jika ada, maka Yang Mulia pasti akan memanggil saya untuk audiensi tetapi sampai sekarang saya belum dipanggil," katanya.