Drone Tempur Israel dan Turki Tunjukkan Dominasi di Perang Nagorno-Karabakh
Israel, pengekspor pesawat tak berawak utama ke Azerbaijan, memasok drone tempur Harop dan Skystriker. Alat tempur sangat efektif di Nagorno-Karabakh.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Artileri jarak jauh dan serangan udara telah ada selama lebih dari satu abad. Tapi akurasinya yang meningkat baru sekarang bisa diatasi oleh kalangan militer.
Menggunakan drone, militer yang modern sekarang dapat menemukan dan menghancurkan target yang terkadang berjarak ratusan kilometer.
Azerbaijan, meskipun pendapatan minyak mereka turun, telah berinvestasi besar-besaran dalam sistem ini.
Mereka membeli rudal balistik LORA Israel yang memiliki jangkauan hingga 400 kilometer (sekitar 250 mil) dan akurasi 10 meter (sekitar 33 kaki).
Senjata ini, serta senjata serangan jarak jauh lainnya, adalah bagian dari kesepakatan peralatan militer dan keamanan senilai $ 5 miliar yang ditandatangani kedua negara pada 2016.
Azerbaijan dianggap sebagai mitra strategis Israel, memasok hampir 40 persen minyaknya.
Dengan sekutu seperti Israel, Turki dan Rusia, Azerbaijan tidak memiliki masalah membeli senjata modern untuk menyelesaikan masalah dengan tetangganya dan rival sengitnya, Armenia.
Rusia berada dalam posisi yang canggung, karena memiliki basis di Armenia tetapi telah memasok senjata ke kedua negara, keduanya bekas republik Soviet.
Militer Azerbaijan yang lebih besar, yang sekarang dipersenjatai dan dilatih Turki dalam penggunaan sistem-sistem ini secara efektif, telah memberinya keunggulan di medan perang Nagorno-Karabakh.(Tribunnews.com/Aljazeera/xna)