Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO: Militer Turki Sukses Uji Coba Perisai Rudal S-400, Amerika Pun Meradang

"Tiga rudal sistem pertahanan anti-pesawat S-400 diluncurkan. Semuanya berhasil mencapai target yang ditentukan," ungkap sumber TASS di lingkaran mili

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in VIDEO: Militer Turki Sukses Uji Coba Perisai Rudal S-400, Amerika Pun Meradang
TRT World
Rusia telah mulai mengirimkan komponen-komponen misil S-400 ke Turki. 

Dianggap sebagai yang paling canggih dari jenisnya, rudal permukaan-ke-udara (SAMS) S-400 adalah sistem rudal permukaan-ke-udara jarak jauh dan menengah yang paling modern.

Rudal ini dirancang dengan rumit untuk mendeteksi dan menghancurkan pesawat, kapal pesiar dan rudal balistik. Tidak hanya itu, S-400 juga memiliki kekuatan untuk menghilangkan instalasi di darat.

Pertama kali memasuki layanan Rusia pada tahun 2007, sistem rudal dapat menyerang target pada jarak hingga 400 kilometer, hingga enam kali kecepatan suara, pada ketinggian hingga 30 kilometer.

S-400 juga dapat meluncurkan rudal 40N6 (rudal jarak jauh, hipersonik, Surface-to-Air) untuk menyerang target aerodinamis bermanuver rendah.

AS Meradang

Departemen Pertahanan AS alias Pentagon secara terpisah mengatakan, S-400 tidak boleh diaktifkan.

"Turki telah ditangguhkan dari program F-35, dan S-400 terus menjadi penghalang untuk kemajuan di tempat lain dalam hubungan bilateral," kata juru bicara Pentagon kepada Reuters.

Berita Rekomendasi

Kementerian Pertahanan Turki menyatakan, tidak akan menyangkal atau mengonfirmasi uji coba rudal S-400.

AS bereaksi tahun lalu dengan menangguhkan Turki dari program jet F-35 dan mengancam akan menjatuhkan sanksi.

Menurut Analis pertahanan Turan Oguz, penilaian awal terhadap warna, intensitas, sudut, dan rute asap dalam video tersebut cocok dengan rudal S-400. Sudut kolom menyarankan target "tidak boleh terlalu tinggi," tambahnya.

Tahun lalu, militer Turki melakukan uji coba radar sistem pertahanan permukaan-ke-udara itu, yang merupakan salah satu yang paling canggih di dunia dan bisa menemukan juga melacak pesawat yang masuk pada jarak menengah dan jauh.

Turki menandatangani kesepakatan S-400 dengan Rusia pada 2017. Pengiriman empat peluncur rudal S-400 pertama senilai US$ 2,5 miliar dimulai pada Juli tahun lalu.

Senator AS Bob Menendez, petinggi Partai Demokrat di Komite Hubungan Luar Negeri Senat, mengatakan, kedekatan Presiden Donald Trump dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan menimbulkan ancaman serius bagi keamanan nasional Amerika Serikat.

"Turki harus segera diberi sanksi atas pembelian dan penggunaan sistem ini," kata Menendez dalam sebuah pernyataan.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas