Studi dari Stanford Menyebut 30 Ribu Kasus Covid-19 di AS Berasal dari 18 Rapat Umum Donald Trump
Sebuah studi dari Universitas Stanford menemukan bahwa 18 agenda rapat umum Donald Trump telah berujung pada 30 ribu kasus positif Covid-19 di Amerika
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Hasil studi tersebut muncul ketika para ahli kesehatan masyarakat telah memperingatkan bahwa musim gugur dan musim dingin dapat menyebabkan gelombang ketiga kasus virus corona.
Cuaca yang lebih dingin membuat orang lebih banyak berkumpul di dalam ruangan.
Sang Presiden, bagaimanapun, telah berulang kali mengelak fakta adanya lonjakan kasus baru, mengklaim bahwa bangsa sedang "berputar balik" pada pandemi.
Ia juga menyalahkan media atas fokus intens pada COVID-19.
Pada hari Jumat, Trump mendapat reaksi keras karena mengklaim bahwa dokter menghitung kematian akibat virus corona dengan tidak benar demi keuntungan pribadi dan uang.
Trump telah menarik perhatian karena mengadakan pertemuan umum dengan ribuan orang yang sebagian besar tidak bermasker meskipun ada pandemi.
Pendukung pada acara kampanye juga tidak terlihat melakukan social distancing.
Salah satu peristiwa yang dievaluasi dalam studi Stanford adalah rapat umum kontroversial presiden di Tulsa, Okla, pada bulan Juni.
Sebelum acara tersebut, para pejabat menyampaikan kekhawatiran bahwa hal itu dapat menyebabkan lonjakan kasus.
Rapat umum di Tulsa diduga menjadi tempat mendiang Herman Cain tertular virus tersebut, karena ia tidak mengenakan masker pada acara tersebut.
Mantan kandidat presiden itu meninggal pada 30 Juli karena komplikasi virus corona.
Trump mengatakan dia tidak percaya bahwa Cain tertular virus dari rapat umum.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)