Studi Terbaru Sebut Warga Kulit Hitam dan Asia Lebih Berisiko Terkena Covid-19 daripada Kulit Putih
Orang kulit hitam dan Asia dua kali lebih mungkin terkena Covid-19 daripada orang kulit putih, berdasarkan penelitian terbaru dari Lancet
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Minggu lalu, pengawas hak asasi manusia Inggris mengatakan mereka meluncurkan penyelidikan atas ketidaksetaraan yang dihadapi oleh orang-orang dari komunitas BAME yang bekerja di bidang kesehatan dan perawatan sosial.
Komisi Kesetaraan dan Hak Asasi Manusia (EHRC) mengatakan akan mempertimbangkan masalah struktural yang membuat orang-orang dari berbagai etnis minoritas berisiko lebih besar di Inggris, Skotlandia dan Wales.
Penyelidikan dilakukan setelah sebuah penelitian oleh Walikota London Sadiq Khan bulan lalu menemukan bahwa orang kulit hitam hampir dua kali lipat memiliki risiko kematian akibat Covid-19 daripada orang kulit putih.
Kepala eksekutif EHRC Rebecca Hilsenrath mengatakan pekan lalu penyelidikan itu akan membantu menjawab pertanyaan tentang ketidaksetaraan rasial.
Ia mengatakan akan membuat rekomendasi yang dapat diterapkan ke sejumlah lingkungan kerja lain di mana etnis minoritas terlalu dianggap hanya perlu dibayar dengan tingkat bayaran terendah.
Hal itu termasuk pekerja garis depan dalam pandemi, tambah Hilsenrath.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)