Massa Trump Serbu Kongres, Tak Terima Biden Menang, Mike Pence: Hari Gelap dalam Sejarah Capitol AS
Massa pendukung Presiden petahana AS Donald Trump menyerbu Kantor Kongres AS, Capitol pada Rabu (6/1/2021).
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
Presiden terpilih Joe Biden mengecam pemberontakan para pendukung Trump itu.
Dikutip dari BBC, Biden menuntut Trump menghimbau massanya agar segera menyudahi aksi.
Trump, yang mendesak para demonstran melakukan unjuk rasa di Capitol, kemudian meminta mereka untuk pulang.
Rapat Kongres untuk mengonfirmasi kemenangan Biden dilanjutkan kembali setelah sempat tertunda karena kekacauan.
Mike Pence memulai sesi pada Rabu malam, mengatakan itu adalah "hari gelap dalam sejarah Capitol Amerika Serikat".
Baca juga: Beijing Janjikan Aksi Balasan Pasca Larangan Trump Gunakan 8 Aplikasi Pembayaran Bikinan China
Baca juga: Iran Incar Donald Trump dan 47 Pejabat AS yang Berperan Bunuh Jenderal Qassem Soleimani
Biden menyebut aksi pengunjuk rasa itu adalah buah dari hasutan.
Berbicara dari Wilmington, Delaware, dia juga mengatakan demokrasi "berada di bawah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya".
"Saya meminta Presiden Trump untuk tampil di televisi nasional sekarang untuk memenuhi sumpahnya dan membela Konstitusi dan menuntut diakhirinya pengepungan ini," katanya.
"Menyerbu Capitol, menghancurkan jendela, menduduki kantor di lantai Senat Amerika Serikat, mengobrak-abrik meja, di Dewan Perwakilan Rakyat, mengancam keselamatan pejabat terpilih."
"Ini bukan protes; ini pemberontakan," kecam Biden.
Sebelumnya, para pengunjuk rasa meringsek melewati polisi untuk masuk ke dalam kompleks.
Mereka meneriakkan nama Trump dan melambai-lambaikan bendera Trump dan AS ketika berkeliaran di aula, menuntut hasil pemilihan presiden dibatalkan.
Dalam tayangan langsung, serangan massa itu membuat anggota Kongres berebut berlindung di bawah kursi saat tembakan terdengar dan gas air mata ditembakkan di Capitol Rotunda.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)