Nasib Pilu Donald Trump, Ditinggal Orang-orang Dekatnya hingga Twitter-nya Diblokir
Kongres AS resmi mensertifikasi atau mengesahkan kemenangan Presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, AS - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak lama lagi akan menanggalkan jabatannya sebagai orang nomor 1 di Amerika.
Kongres AS resmi mensertifikasi atau mengesahkan kemenangan Presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden.
Joe kini tinggal menunggu pelantikan presiden AS.
Trump kini tinggal mempunyai waktu dua minggu lagi sebelum resmi lengser dari jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).
Namun, berbagai gejolak mewarnai politik "Negeri Paman Sam" jelang kelengserannya, seperti menggugat hasil pilpres AS dan yang terbaru penyerbuan Gedung Capitol.
Aksi Trump itu awalnya ditanggapi dengan tenang oleh para petinggi AS, tetapi kesabaran mereka belakangan ini tampaknya sudah habis.
Baca juga: Kongres Sahkan Kemenangan Joe Biden setelah Serangan Massa Pro-Trump di Capitol AS, Tewaskan 4 Orang
Lindsey Graham, senator senior AS dari South Carolina, mengatakan "Cukup, sudah cukup" di Kongres pada Kamis (7/1/2021) untuk menyelesaikan sertifikasi Joe Biden.
Di sekeliling mereka berserakan puing-puing bekas penyerbuan Capitol Hill, seperti pecahan kaca jendela dan peluru dari penembakan yang menewaskan seorang wanita.
Trump ditinggal partainya
Akibat ulahnya dan pendukungnya, dukungan untuk Trump semakin menipis di Gedung Putih.
Bahkan Partai Republik, partai yang mendukungnya di pemilihan presiden AS berpaling darinya.
Sementara itu, Partai Demokrat lebih tegas.
Mereka mendorong pejabat pemerintah mengaktifkan Amendemen ke-25 yang menyatakan presiden tak lagi mampu menjalankan tugasnya.
"Presiden seharusnya tidak menjabat lagi, satu hari pun," kata Senator Chuck Schumer kemarin, yang akan memimpin Senat ketika mayoritas baru dari Demokrat mulai menjabat.