Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Era Presiden Donald Trump Tinggalkan Kerusakan Besar Politik di Eropa

Menteri Luar Negeri Luksemburg secara terbuka menyebut Trump sebagai "pyromaniac".

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Era Presiden Donald Trump Tinggalkan Kerusakan Besar Politik di Eropa
Brendan Smialowski / AFP
Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rapat terakhir Make America Great Again pada kampanye Presiden AS 2020 di Bandara Internasional Gerald R. Ford 3 November 2020, di Grand Rapids, Michigan. 

TRIBUNNEWS.COM, ATLANTA – Kepemimpinan Presiden Donald J Trump meninggalkan bau busuk di Eropa, sehingga sulit melihat dalam empat tahun, Joe Biden bisa memulihkan kembali aliansi terpenting Amerika itu.

Minggu ini, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo membatalkan perjalanan terakhir ke Eropa, yang sedianya hendak menemui para pemimpin Eropa dan NATO.

Departemen Luar Negeri mengklaim alasan pembatalan tur itu agar Pompeo bisa membantu transisi Trump ke Biden.

Tapi para pejabat Eropa curiga diplomat top Amerika itu berusaha mengatur perjalanan, bertepatan upacara kenegaraan yang tidak ia kehendaki untuk hadir.

Ulasan panjang ini ditulis produser senior CNN, Luke McGee, di laman CNN, Sabtu (16/1/2021). Luke McGee juga jurnalis senior CNN Internasional.

Baca juga: Menlu AS Mike Pompeo Ditolak Bertemu Pejabat Negara-negara Eropa

Baca juga: Mike Pompeo Mengklaim Tanpa Bukti bahwa Iran Adalah Basis Baru Al-Qaeda

Baca juga: Pompeo Nyatakan Houthi sebagai Kelompok Teroris, Dikhawatirkan akan Perburuk Krisis Yaman

Sepanjang masa jabatan Trump, menurut McGee, Eropa seperti berjalan di tali. Mereka mencoba menyeimbangkan antara kecaman atas perilaku paling merusak Trump, dan tidak bermaksud pemimpin itu dari barat.

Mike Pompeo tidak mungkin diterima secara hangat dalam tur perpisahannya, bahkan sebelum ‘pemberontakan’ di Capitol Hill pecan lalu.

BERITA REKOMENDASI

Bagi banyak orang, hasutan Trump untuk para perusuh adalah pukulan terakhir. Pompeo membatalkan perjalanan Eropa menyusul ‘penghinaan’ Luksemburg

Ribuan pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump berjalan memenuhi jalan-jalan kota saat mereka menuju Gedung Kongres US Capitol di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) waktu setempat. Ribuan pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melakukan aksi demonstrasi dengan menyerbu dan menduduki Gedung Capitol untuk menolak pengesahan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden atas Presiden Donald Trump dalam Pemilu Amerika 2020 lalu. Mereka menduduki Gedung Capitol setelah sebelumnya memecahkan jendela dan bentrok dengan polisi. AFP/Joseph Prezioso
Ribuan pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump berjalan memenuhi jalan-jalan kota saat mereka menuju Gedung Kongres US Capitol di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) waktu setempat. Ribuan pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melakukan aksi demonstrasi dengan menyerbu dan menduduki Gedung Capitol untuk menolak pengesahan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden atas Presiden Donald Trump dalam Pemilu Amerika 2020 lalu. Mereka menduduki Gedung Capitol setelah sebelumnya memecahkan jendela dan bentrok dengan polisi. AFP/Joseph Prezioso (AFP/Joseph Prezioso)

Ejekan Menlu Luksemburg pada Trump  

Menteri Luar Negeri Luksemburg secara terbuka menyebut Trump sebagai "pyromaniac". Sementara para diplomat secara pribadi mengatakan mereka "menyalahkan Trump atas kekacauan di Amerika.

"Ini jelas tidak akan menjadi perjalanan yang menyenangkan, karena banyak institusi dan diplomat Eropa dengan senang hati menolak pemerintahan Trump,” kata Tyson Barker, analis senior masalah Eropa.

Tyson Barker pernah bekerja di Departemen Luar Negeri AS di bawah Barack Obama. Penghinaan Pompeo ini mengakhiri empat tahun eksaserbasi yang memalukan.


Gedung Putih berusaha keras membakar hubungan dengan sekutunya, yang terperangkap oleh terpilihnya Trump. Eropa ngeri pada ketidakmampuan pemerintahan Trump mengendalikannya sifat terburuknya.

"Dari perspektif kami, Trump melihat Eropa sebagai musuh," kata seorang diplomat senior Eropa kepada CNN. "Dampak abadi dari 'America First' adalah AS memiliki lebih sedikit teman di Eropa."

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas