Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Biden-Harris Akan Multilateralis dan Rewel Soal Hak Asasi Manusia

Biden telah lama dikenal pendukung multilateralisme. Ia berjanji memulihkan aliansi politik, keamanan, dan perdagangan, yang rusak di era Trump.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Biden-Harris Akan Multilateralis dan Rewel Soal Hak Asasi Manusia
net
Joe Biden, Wakil Presiden AS 

Hal ini terlihat saat Trump memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, dan mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan Suriah.

Pendekatan tersebut berkontribusi pada apa yang oleh banyak pendukung Trump dianggap sebagai pencapaian kebijakan luar negeri terbesarnya: normalisasi Israel dan Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko.

"Joe Biden adalah seorang politisi taktis dan saya pikir dia akan mampu mempengaruhi orang banyak dengan cara yang tidak dilakukan Barrack Obama," kata Crowley.

Di era Biden, para pemimpin juga dapat mengharapkan kembalinya kebijakan luar negeri AS yang lebih dapat diprediksi, setelah Trump cenderung mengejutkan, membuat keputusan sepihak.

Trump menggunakan media sosial sebagai mimbar orasi yang sarat informasi, yang dapat membuat negosiator dan pejabatnya sendiri terguncang.

Dalam satu contoh penting strategi on-the-fly tersebut, Trump tiba-tiba menarik pasukan AS dari perbatasan Turki di Suriah pada Oktober 2019.

Trump memberi Turki lampu hijau de facto untuk maju secara militer dan membuat sekutu utama AS, yaitu kelompok Kurdi, rentan bahaya.

Berita Rekomendasi

Dalam tweet beberapa hari kemudian, Trump memperingatkan Presiden Turki Recep Erdogan, dia akan benar-benar menghancurkan dan melenyapkan ekonomi Turki, jika mereka melakukan apa pun yang dia larang.

“Trump bangga karena tidak dapat diprediksi dan memainkan drama, berkat pengalamannya sebagai tokoh televisi,” kata Crowley.

“Dalam diplomasi, bisa ada ketegangan, tapi prediktabilitas dihargai. Jika Anda mengatakan akan melakukan sesuatu, jika Anda menindaklanjutinya, Anda membangun rekam jejak yang dapat dipercaya,” katanya.

Tidak Banyak yang Akan Mempengaruhi Biden

Tetapi prediktabilitas seperti itu menurut Leverett, juga memiliki kelemahan. Karir panjang Biden berarti membuat ia dalam banyak hal, telah membuat keputusan negara, mengetahui orang-orang di negara-negara tersebut dan masalahnya.

“Tidak banyak yang akan mempengaruhi dia,” katanya. Itu bisa membuat Biden jatuh ke dalam pola basi dengan para pemimpin seperti Presiden Rusia Vladimir Putin.

Biden mengatakan dia pernah blak-blakan mengatakan kepada pemimpin Rusia, "Saya tidak berpikir Anda memiliki jiwa".

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas