Kamala Harris Jadi Wapres Perempuan Pertama di AS, Sang Suami Dijuluki Second Gentleman
Untuk pertama kalinya, Amerika Serikat memiliki Wakil Presiden perempuan yakni Kamala Harris hingga menyebabkan perubahan julukan pada sang suami.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Untuk pertama kalinya, Amerika Serikat memiliki Wakil Presiden perempuan yakni Kamala Harris hingga menyebabkan perubahan julukan pada sang suami.
Dilansir Al Jazeera, Kamala Harris mencetak sejarah baru menjadi seorang wanita dengan jabatan tertinggi kedua setelah presiden AS.
Selain jadi wanita pertama, Harris juga merupakan wapres kulit hitam dan keturunan Asia Selatan perdana di negeri Paman Sam.
Bahkan kini sang suami pun mendapat julukan baru yang belum pernah ada sebelumnya, yakni 'Second Gentleman'.
Doug Emhoff menjadi 'Second Gentleman' pertama serta pasangan Yahudi pertama dari seorang wakil presiden.
Selama ini, AS hanya melihat perempuan sebagai pasangan seorang presiden atau wakil presiden.
Baca juga: POPULER INTERNASIONAL Reaksi Pemimpin Dunia saat Joe Biden Dilantik | Foto-foto Pelantikan Joe Biden
Baca juga: Presiden Biden di White House, Wapres Kamala Harris Tinggal di Gedung Berumur 128 Tahun
Jika istri presiden dijuluki Fist Lady, maka istri dari wakil presiden dijuluki Second Lady.
Menyusul kemenangan Joe Biden-Kamala Harris, media pun ramai memperdebatkan apa sebutan untuk Doug Emhoff.
Minggu ini, administrasi wakil presiden membuat akun Twitter @SecondGentleman, membuat julukan tersebut menjadi resmi.
"Saya mengerti bahwa saya adalah pria pertama yang memegang peran ini dan saya tentunya tidak ingin menjadi yang terakhir," kata Emhoff dalam sebuah video.
"Saya benar-benar ingin menjadi contoh bagi mereka di masa depan yang dapat melihat kembali cara saya mendekatinya dan semoga itu akan membantu mereka juga."
Pensiunan profesor hukum konstitusional sekaligus penulis soal kepresidenan, Joel Goldstein mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pemerintahan baru ini "mencerminkan cita-cita dasar Amerika mencakup komitmen terhadap pluralisme dan inklusivitas".
"Status (Emhoff sebagai pasangan Yahudi pertama) lebih jauh mencerminkan langkah untuk membawa Amerika sedikit lebih dekat ke cita-citanya sebagai tempat di mana minoritas dapat mencapai posisi seperti itu," kata Goldstein.
Setelah Harris menang pemilu, Emhoff yang merupakan pengacara sukses memilih meninggalkan pekerjaannya di firma hukum DLA Piper Los Angeles.