Aplikasi Deteksi Corona Cocoa 4 Bulan Ngawur, Oposisi Minta PM Jepang Pecat Penanggungjawab
Aplikasi mendeteksi penderita corona dari kementerian kesehatan Jepang, Cocoa, selama 4 bulan ngawur, oposisi minta PM Jepang memecat orang
Editor: Johnson Simanjuntak
Sejauh ini Cocoa telah mendistribusikan versi modifikasi sebanyak tujuh kali karena masalah, dan masalah ini adalah versi modifikasi yang didistribusikan pada bulan September tahun lalu mengalami masalah.
Di sisi lain, pengguna perangkat lunak dasar "iOS" untuk iPhone dapat diberi tahu tanpa pengaruh apa pun.
Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan, lebih dari 30% pengguna Cocoa adalah terminal "Android", dan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan berencana untuk melanjutkan renovasi pada pertengahan bulan ini.
Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Tamura "Saya akan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan kembali kepercayaan kepada kementerian kesehatan."
"Oleh karena itu kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan dan merusak kepercayaan di masyarakat. Kami dengan tulus meminta maaf dan telah menginstruksikan perusahaan konsinyasi untuk mengambil kendali kualitas yang baik. Ada sebuah cerita melalui SNS dll bahwa aplikasi tersebut tidak merespon walaupun sudah lama ada orang yang terjangkit penyakit ini, tapi saya menyesal tidak bisa menangkap cukup ketidakpercayaan dari orang-orang tersebut, dan sangat mempercayai saya. Saya akan melakukan yang terbaik untuk meraih kepercayaan itu kembali," jelas Menteri NorihisaTamura.
Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan masih pre-open Online Belanja TokoBBB.com yang akan dipakai berbelanja para WNI di Jepang . Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com