Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gelombang Unjuk Rasa dan Mogok Kerja Semakin Meluas di Myanmar

Aksi unjuk rasa yang terjadi pada Minggu (7/2/2021) adalah yang terbesar sejak Revolusi Kunyit 2007 yang dipimpin oleh biksu Buddha.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Gelombang Unjuk Rasa dan Mogok Kerja Semakin Meluas di Myanmar
YE AUNG THU / AFP
Seorang pengunjuk rasa mengacungkan salam tiga jari saat polisi memblokir jalan selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon pada 6 Februari 2021. 

Ia mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa dirinya dibawa oleh petugas polisi dengan mobil dari Yangon ke ibukota, Naypyidaw.

Dia tidak mengatakan tuduhan apa yang akan dia hadapi.

"Kami telah diperlakukan buruk, terus menerus untuk waktu yang lama. Saya tidak pernah takut pada mereka karena saya tidak melakukan kesalahan sepanjang hidup saya," tegasnya.

Junta Militer Myanmar Blokir Facebook

Junta militer Myanmar memblokir Facebook demi memastikan stabilitas pada Kamis (4/2/2021).

Pesan WhatsApp Facebook juga diblokir, demikian dilaporkan Reuters, Kamis (4/1/2021).

Pemblokiran Facebook diambil junta militer ketika setidaknya tiga aktivis ditangkap pada unjuk rasa memprotes kudeta yang menggulingkan pemerintahan di bawah kepemimpinan Aung San Suu Kyi.

BERITA TERKAIT

Penentangan terhadap junta militer telah muncul sangat kuat di Facebook, yang merupakan platform internet utama negara itu dan mendukung komunikasi untuk bisnis dan pemerintah.

Belasan orang yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) dan Urban Poor Consortium melakukan aksi solidaritas mengecam kudeta militer yang terjadi di Myanmar, di depan Kedubes Myanmar, Jakarta Pusat, Jumat (5/2/2021). Dalam aksinya, pendemo membawa spanduk dan poster kecaman kudeta yang dilakukan militer Myanmar. Mereka juga membuat kebisingan dengan memukulkan kaleng serta alat dapur dan melepaskan burung merpati sebagai tanda solidaritas dan protes seperti yang dilakukan masyarakat Myanmar. Tribunnews/Herudin
Belasan orang yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) dan Urban Poor Consortium melakukan aksi solidaritas mengecam kudeta militer yang terjadi di Myanmar, di depan Kedubes Myanmar, Jakarta Pusat, Jumat (5/2/2021). Dalam aksinya, pendemo membawa spanduk dan poster kecaman kudeta yang dilakukan militer Myanmar. Mereka juga membuat kebisingan dengan memukulkan kaleng serta alat dapur dan melepaskan burung merpati sebagai tanda solidaritas dan protes seperti yang dilakukan masyarakat Myanmar. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

Facebook masih bisa diakses dengan cara tertentu. Demonstran di kota Mandalay menggunakan Facebook untuk melakukan livestreaming aksi protes massal pertama menentang kudeta.

"Protes rakyat terhadap kudeta militer," tulisan salah satu spanduk.

Demonstran meneriakkan: "Pemimpin kami yang ditangkap, lepaskan sekarang, lepaskan sekarang."

Tiga orang ditangkap, kata tiga kelompok mahasiswa ditempat terpisah. Reuters tidak dapat menghubungi polisi untuk berkomentar.

Usai ditahan militer, kini penerima Nobel Perdamaian Suu Kyi menghadapi tuduhan mengimpor peralatan komunikasi secara ilegal.

Jejaring sosial ini juga telah digunakan untuk berbagi gambar Gerakan Ketidakpatuhan oleh dokter dan tenaga medis di rumah sakit pemerintah di seluruh negeri. Para dokter melakukan aksi mogok kerja dan mengenakan pita warna merah partai Liga Nasional untuk Demokrasi Suu Kyi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas