Pandemi Belum Usai, Kini Gempa Landa Fukushima, Warga: Seperti Tertimpa Satu Masalah ke Masalah Lain
Fukushima, Jepang, diguncang gempa berkekuatan 7,3 skala Richter yang terjadi sesaat sebelum tengah malam, Sabtu (13/2/2021).
Editor: Willem Jonata
Termasuk memicu kecelakaan nuklir Fukushima, yang terburuk di dunia dalam 25 tahun.
Badan tersebut memperingatkan gempa susulan mungkin terjadi selama beberapa hari. Hoshino mengatakan gempa Sabtu (13/2/2021) membawa kembali kenangan menakutkan.
"Tubuh saya segera bereaksi, dan saya tidak bisa berhenti gemetar. Kaki saya juga gemetar, tapi saya tidak bisa mengukur apakah lebih aman untuk lari atau diam, jadi saya akhirnya melakukan tarian kecil yang aneh," katanya sambil tertawa kecil.
Sedikitnya 121 orang terluka, menurut televisi nasional NHK, termasuk beberapa yang menderita patah tulang. Tetapi tidak ada kematian yang dilaporkan.
JMA memperkirakan hujan lebat di wilayah yang dilanda gempa pada Senin (15/2/2021).
Warga diperingatkan bahwa tanah mungkin telah melemah akibat gempa. Jadi bahaya tanah longsong bisa rentan terjadi.
Bangunan berguncang di Tokyo
Pukul 11:08 malam waktu setempat, gempa mengguncang gedung-gedung di ibukota Jepang Tokyo. Aliran listrik ke ratusan ribu bangunan terputus di Jepang timur dan timur laut.
Namun, pada pagi hari, hampir semua listrik pulih.
Beberapa ribu rumah tangga masih tanpa air, memaksa warga mengantre dengan kendi plastik untuk menerima air dari truk.
Sebagian besar tampak luar bangunan di Iwaki masih terlihat kokoh berdiri.
Setidaknya hanya satu bangunan yang jatuh ubin depannya. Namun dari dalam bangunan, suara pecahan kaca yang disapu menggema dari beberapa toko dan restoran.
Di dinding salon rambut Noboru Endo ada celah retakan terbuka, di tempat yang sama retakan lebih lebar terbuka 10 tahun lalu.
Tapi selain itu hanya ada sedikit kerusakan. Endo, 64 tahun mengatakan gempa Sabtu (13/2/2021), tidak sebanding dengan yang terjadi satu dekade lalu.