Israel Blokir Pengiriman Vaksin Sputnik V Rusia ke Jalur Gaza
Israel menghentikan pengiriman 1.000 dosis vaksin virus corona Sputnik V Rusia, yang ditujukan untuk para pekerja medis garis depan di Jalur Gaza.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Israel menghentikan pengiriman 1.000 dosis vaksin virus corona Sputnik V Rusia, yang ditujukan bagi para pekerja medis garis depan di Jalur Gaza.
Menteri Kesehatan Palestina, Mai Alkaila angkat bicara dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Senin (15/2/2021).
Alkaila menyebut, Israel memikul tanggung jawab penuh terkait pemblokiran pengiriman vaksin virus corona yang diperoleh oleh Otoritas Palestina (PA), yang mengontrol bagian Tepi Barat yang diduduki Israel.
Mengutip Al Jazeera, PA menerangkan, akan membagi pasokan vaksin virus coronanya dengan Gaza di mana Hamas telah berkuasa sejak perebutan kekuasaan pada 2017 lalu.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Sputnik V Sukses, Menteri Urusan Ekonomi Jerman Ucapkan Selamat Kepada Rusia
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua Dimulai, Berikut Sasaran, Mekanisme Pendaftaran, hingga Tempat Vaksin
Wilayah yang merupakan rumah bagi lebih dari 2 juta warga Palestina itu diketahui belum menerima vaksin apa pun.
Pihak berwenang di sana telah melaporkan lebih dari 53.000 infeksi dan setidaknya 537 kematian sejak dimulainya pandemi.
PA telah memperoleh sekira 2.000 dosis vaksin Sputnik V.
Sementara itu, Israel telah menghadapi seruan internasional untuk membagi stoknya dengan warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan Gaza.
Baca juga: Palestina Tuduh Israel Halangi Pengiriman Vaksin Covid-19 ke Gaza
Baca juga: Jet Tempur Israel Kembali Targetkan Jalur Gaza, Tak Ada Laporan Korban
Tunggu Keputusan Politik
COGAT, Badan Militer Israel yang menjalankan urusan sipil di wilayah Palestina yang diduduki mengatakan, PA telah meminta untuk mentransfer 1.000 dosis vaksin ke Gaza tetapi permintaan itu "menunggu keputusan politik".
Gaza telah dikepung oleh Israel dan Mesir selama lebih dari satu dekade.
Selama itu Israel melancarkan tiga serangan militer di Jalur itu dan menghancurkan sebagian besar infrastruktur daerah kantong pantai, termasuk fasilitas perawatan kesehatannya.
Israel telah menuntut pembebasan dua warga Israel yang dilaporkan ditahan di Gaza serta sisa-sisa dua tentara yang tewas dalam serangan 2014.
Sebagai gantinya, Hamas kemungkinan akan menuntut pembebasan sejumlah besar tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.