Presiden AS Joe Biden dan PM Irak Bahas Serbuan Serangan Roket di Baghdad
Biden dan Mustafa al-Kadhimi membahas serentetan serangan roket baru-baru ini terhadap pasukan koalisi AS di negara itu.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Ada "pertimbangan domestik" karena kelompok bersenjata Irak ingin menantang pernyataan al-Kadhimi bahwa dia dapat mengendalikan mereka, kata Aniseh Bassiri dari Royal United Service Institute.
"Mereka ingin mengingatkan semua orang bahwa mereka belum menghilang dan menunjukkan kepada PM bahwa mereka belum ditahan," katanya.
Serangan roket dapat membawa pesan dari Teheran ke Washington, yang di bawah Biden menawarkan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran yang ditinggalkan pendahulunya Donald Trump pada 2018.
Iran menuntut Washington segera mencabut sanksi, sementara AS ingin Iran bergerak lebih dulu dengan kembali ke semua komitmen nuklir sebelumnya.
Iran telah memberikan nada yang keras minggu ini, membatasi beberapa inspeksi situs nuklir dan memperingatkan itu dapat lebih meningkatkan pengayaan uranium.
"Serangan baru bisa menjadi upaya oleh mereka yang dekat dengan Iran untuk meningkatkan pengaruh Teheran dalam terang pembicaraan dengan AS," kata Bassiri.
Untuk saat ini masih harus dilihat bagaimana Biden akan menanggapi serangan baru tersebut.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)