Peringatan 10 Tahun Bencana Tsunami, Ini Cerita Tiga Warga Jepang dalam Merajut Asa
Satu dekade kemudian banyak yang telah berubah di sepanjang ratusan mil garis pantai yang sebelumnya hancur.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Jauh sebelum operasi dekontaminasi, ternak yang sehat di kawasan itu telah dikirim ke wilayah lain Jepang, sementara pemusnahan dilakukan terhadap ternak yang ditemukan mengandung tingkat radiasi tidak aman.
Karena ternaknya sudah tidak ada, Kanno pun memutuskan untuk mulai menanam padi agar keluarganya dan desanya memiliki kesempatan untuk berjuang.
"Kami memiliki tugas untuk melindungi alam, tetapi alam rusak akibat kecelakaan nuklir. Saya pikir jika saya bisa menanam padi di sini, maka itu akan sangat istimewa," kata Kanno.
Kanno bekerja dengan peneliti dari universitas setempat, mengukur data radiasi secara berkala untuk memastikan tanamannya memenuhi standar keamanan resmi.
Lalu pada tahun 2019, kegigihannya pun membuahkan hasil, ia mengirim nasi dari beras yang ia masak ke tempat pembuatan bir di bagian lain prefektur untuk diubah menjadi batch pertama sake edisi terbatas.
Kata 'pemulihan' tertulis dengan warna merah dan kuning pada labelnya.
"Pikiran pertama saya adalah saya harus menetapkan tujuan, lalu mencapainya. Sake adalah bagian penting dari budaya Jepang, jadi tentu saja saya pikir itu juga bisa menjadi bagian dari pemulihan desa Litate," tegas Kanno.
Laki-laki berusia 70 tahun itu mengakui bahwa Litate, yang pernah diakui sebagai salah satu desa paling indah di Jepang, masih dikaitkan dengan hari-hari kelam kehancuran.
Meskipun Fukushima memiliki salah satu rezim keamanan pangan yang paling ketat di negara ini.
"Tujuan saya adalah terus melakukan apa yang disarankan ilmu pengetahuan dan menanam padi sebagai pesan serta harapan. Saya pun berencana meminta izin untuk membuat sake sendiri," kata Kanno.
Menurutnya, ide memproduksi sake cukup bagus karena produksi padinya baik dan sake bisa menjadi cara lain untuk membuat orang lain tersenyum.
Hal itu tentu saja menjadi kepuasan baginya.
"Kondisi menanam padi ideal, jadi tentu saja sake juga sangat bagus. Jika itu membuat orang tersenyum, itu sudah lebih dari cukup bagi saya," pungkas Kanno.
Tokuji Abe, seorang petani tiram