Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta-fakta Persidangan Hari Kedua Kasus Kematian George Floyd, 3 Remaja Hadir sebagai Saksi

Berikut hal-hal inti dalam persidangan hari kedua Derek Chauvin, polisi di balik kematian pria kulit hitam George Floyd.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Fakta-fakta Persidangan Hari Kedua Kasus Kematian George Floyd, 3 Remaja Hadir sebagai Saksi
Sky News
Berikut hal-hal inti dalam persidangan hari kedua Derek Chauvin, polisi di balik kematian pria kulit hitam George Floyd. 

Hansen bersaksi bahwa dia prihatin dengan nyawa Floyd ketika melihat cairan tubuh, yang diyakini mungkin air seni - pertanda bahwa seseorang sedang sekarat atau telah meninggal.

"Saya sangat ingin membantu tapi tidak mendapatkan apa yang perlu saya lakukan, saya tidak mendapat akses," katanya sambil menangis.

Tiga remaja mengatakan mereka memohon Chauvin untuk melepaskan Floyd. Ketika Chauvin tidak melepaskan injakannya, remaja itu mendokumentasikannya

George Floyd
George Floyd (Ben Crump Law/NY Post)

Darnella Fraizer, yang berusia 17 tahun ketika Floyd terbunuh pada Mei 2020, berada di tempat kejadian sedang berjalan-jalan dengan sepupu kecilnya untuk membeli makanan ringan di Cup Foods.

Ketika Fraizer mendengar Floyd berteriak minta tolong, dia menyuruh sepupunya yang berusia 9 tahun ke dalam toko karena tidak ingin sepupunya itu melihat apa yang terjadi.

Kemudian Fraizer mulai merekam kejadian itu di ponselnya.

Fraizer mengatakan kepada pengadilan bahwa dia yakin Chauvin berlutut lebih keras di leher Floyd saat terus merekam sementara pejalan kaki lainnya memintanya untuk berhenti.

Berita Rekomendasi

Dua gadis remaja lainnya - Alyssa dan Kaylynn - juga merekam kejadian itu dan meminta Chauvin untuk melepaskan leher Floyd.

Alyssa sedang mengantar Kaylynn ke Cup Foods dan ketika keduanya mendengar seorang pria memohon bantuan ketika mereka berhenti di toko.

Kaylynn memberikan teleponnya kepada Alyssa untuk mendokumentasikan peristiwa itu.

"Saya bisa mendengar George menangis dan memohon kepada poisi untuk melepaskannya karena dia kesakitan," kata Alyssa.

"Saya tahu waktu hampir habis atau sudah, bahwa dia akan mati," tambahnya.

Kaylynn mengatakan kepada juri bahwa dia ingat pernah memanggil para petugas, menanyakan mengapa Floyd masih ditahan.

"Dia tidak melakukan kesalahan apa pun," kenang Kaylynn.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas