Menlu Rusia Peringatkan Turki yang Pasok Drone Militer ke Ukraina
Rusia dan Ukraina yang didukung AS dan NATO, sedang terlibat perselisihan berlanjut terkait konflik wilayah di Donbas-Luganks.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Jika permusuhan berlanjut, Peskov mengatakan, “tidak ada negara di dunia yang akan berdiri di samping. Semua negara, termasuk Rusia, akan mengambil tindakan untuk mencegah tragedi seperti itu terjadi lagi."
Pejabat itu juga menggemakan klaim Putin ada potensi "bencana manusia, mirip dengan Srebrenica."
Pembantaian di Serbia secara luas dianggap sebagai salah satu episode paling berdarah dalam periode pascaperang, yang terjadi pada puncak Perang Bosnia, di tengah pecahnya Yugoslavia.
Pada Kamis, Wakil Kepala Staf Presiden Rusia, Dmitry Kozak, mengatakan Rusia akan dipaksa untuk melindungi penduduk wilayah Donbass jika Kiev melancarkan serangan habis-habisan di republik Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri.
“Semuanya tergantung pada skala pertempuran yang akan terjadi. Kalau ada, kata Presiden, ada Srebrenica, kami terpaksa harus membela diri, ”ujarnya.
Diplomat Amerika dan Rusia mengadakan pembicaraan darurat awal pekan ini dalam upaya untuk mencegah konflik di wilayah tersebut.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengatakan telah melakukan kontak dengan pemerintah AS mengenai situasi di Donbass.
Dia menambahkan retorika negara-negara Barat atas Ukraina telah memicu ketegangan, dan Washington harus peduli tentang konsekuensi dari kebijakan terkoordinasi ini.
Pada saat yang sama, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price memperingatkan Washington telah melihat laporan kredibel tentang Rusia yang memobilisasi pasukan di dekat perbatasan.
Namun, Peskov membantah pengerahan angkatan bersenjata merupakan pendahulu perang, dengan mengatakan hal itu seharusnya tidak menimbulkan "kekhawatiran sedikit pun" bagi negara tetangga mana pun.
Sebab, Rusia tidak menimbulkan ancaman bagi negara mana pun di dunia, termasuk Ukraina.
Sebaliknya, ia mengklaim itu hanyalah tanggapan atas peningkatan aktivitas angkatan bersenjata negara-negara NATO, dan sekutu mereka.(Tribunnews.com/AMN/RIA Novosti/RT/xna)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.