Banyak Masyarakat Abai Prokes Setelah Vaksin, Satgas Khawatir Kasus di India Terjadi di Indonesia
Satgas khawatir kasus Covid-19 di India terjadi di Indonesia karena banyak masyarakat abai terhadap protokol kesehatan setelah divaksin.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19, Herry Trianto menyampaikan, ada kenaikan mobilitas di tengah masyarakat menjelang bulan Ramadan 2021.
Terlebih, mobilitas itu terjadi saat akhir pekan di pusat berbelanjaan di hampir seluruh kota di Indonesia.
Herry pun mengingatkan agar masyarakat mewaspadai dengan baik kenaikan mobilitas ini.
"Memang benar ada eskalasi kenaikan di pusat-pusat perbelanjaan di hampir seluruh provinsi di Indonesia sejak Maret, tepatnya pekan kedua Maret."
"Ini yang memang harus kita waspadai dan umumnya terjadi di akhir pekan," kata Herry, dalam tayangan Youtube Kompas TV, Senin (26/3/2021).
Baca juga: Satgas: 7 Persen Masyarakat Masih Bertekad Mudik pada Idul Fitri 2021
Herry menyebut, mobilitas ini sempat menurun setelah adanya pengumuman pembatasan aktivitas masyarakat.
Namun, akhir-akhir ini, mobilitas masyarakat kembali naik.
Tidak hanya di pusat perbelanjaan, Herry mengatakan, mobilitas masyarakat di antar daerah juga meningkat.
"Mobilitas masyarakat juga meningkat di antar daerah," ungkap Herry.
Untuk itu, dua mobilitas yang meningkat ini membuat khawatir akan terjadi lonjakan kasus.
Terlebih, banyaknya masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan setelah divaksin Covid-19.
Menurut Herry, keabaian masyarakat ini membuat Satgas Covid-19 khawatir akan lonjakan kasus seperti di India.
Baca juga: Satgas Covid-19: Larangan Mudik Hasil dari Pembelajaran Lonjakan Kasus di India
"Apa yang terjadi di India (masyarakat abai protokol kesehatan setelah divaksin) sebenarnya sebagian sudah terjadi di Indonesia."
"Dari awal Satgas sangat mengkhawatirkan euforia terhadap vaksin ini, menjadi banyak orang yang sudah divaksin berharap bisa mudik," kata Herry.