Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banyak Masyarakat Abai Prokes Setelah Vaksin, Satgas Khawatir Kasus di India Terjadi di Indonesia

Satgas khawatir kasus Covid-19 di India terjadi di Indonesia karena banyak masyarakat abai terhadap protokol kesehatan setelah divaksin.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Banyak Masyarakat Abai Prokes Setelah Vaksin, Satgas Khawatir Kasus di India Terjadi di Indonesia
WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Suasana ruang tunggu keberangkatan yang dipenuhi calon penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (25/04/2021). Pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19 terus melakukan pengetatan mobilitas pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) terkait larangan mudik untuk menekan penyebaran virus corona dengan peraturan H-14 peniadaan mudik (22 April-5 Mei 2021) dan H+7 peniadaan mudik (18 Mei-24 Mei 2021). WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

Selain itu, masyarakat yang sudah divaksin merasa lebih percaya diri seakan tidak bisa terkena Covid-19.

Suasana ruang tunggu keberangkatan yang dipenuhi calon penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (25/04/2021). Pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19 terus melakukan pengetatan mobilitas pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) terkait larangan mudik untuk menekan penyebaran virus corona dengan peraturan H-14 peniadaan mudik (22 April-5 Mei 2021) dan H+7 peniadaan mudik (18 Mei-24 Mei 2021). WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Suasana ruang tunggu keberangkatan yang dipenuhi calon penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (25/04/2021). Pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19 terus melakukan pengetatan mobilitas pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) terkait larangan mudik untuk menekan penyebaran virus corona dengan peraturan H-14 peniadaan mudik (22 April-5 Mei 2021) dan H+7 peniadaan mudik (18 Mei-24 Mei 2021). WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN)

"Mereka mengabaikan protokol kesehatan karena merasa sudah vaksin dan kepercayaan dirinya tinggi," ujarnya.

Lebih lanjut, Herry pun membandingkan dengan mobilitas masyarakat saat menjalani ibadah puasa di tahun ini dengan tahun kemarin (2020).

Menurutnya, situasi bulan Ramadan pada tahun 2020 masih terkendali dan sepi bahkan mencekam.

Herry mengatakan, kala itu masyarakat benar-benar taat protokol kesehatan karena merasa masih takut dengan Covid-19.

Baca juga: Ahli Ungkap 5 Faktor Kasus Corona India Melonjak 30 Kali Lipat, Termasuk Percaya Diri Sudah Vaksin

Berbeda dengan tahun ini, ia tidak menemukan situasi yang sepi dan mencekam setelah pulang kantor seperti tahun lalu.

Untuk itu, ia mengingatkan agar masyarakat harus tetap mengikuti protokol kesehatan, meski telah menerima vaksin.

Berita Rekomendasi

"Ini yang memang benar-benar jadi perhatian, kita sama sekali ngga boleh jumawa."

"Seperti yang terjadi di India, jangan sampai terjadi di Indonesia," tegasnya.

5 Penyebab India Mengalami 'Tsunami' Covid-19

Seperti diketahui, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Adhitama ikut buka suara mengenai lonjakan kasus Covid-19 yang tengah menimpa India.

Sebelum mengalami lonjakan yang disebut 'tsunami' Covid-19, Tjandra membenarkan kasus Covid-19 di India sempat melandai.


Dari biasanya 97.000 kasus perhari, turun sekira 9.000 kasus perhari pada Januari 2021 lalu.

Baca juga: Kondisi Terkini Covid-19 di India, Dianggap Seperti Serangan Monster hingga Krematorium Kewalahan

"Sebelumnya sudah turun 10 kali lipat dari 97 ribuan kasus menjadi 9 ribuan kasus pada awal 2021, tanpa vaksin," kata Tjandra, dalam tayangan Youtube Kompas TV, Senin (26/4/2021).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas