Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banyak Masyarakat Abai Prokes Setelah Vaksin, Satgas Khawatir Kasus di India Terjadi di Indonesia

Satgas khawatir kasus Covid-19 di India terjadi di Indonesia karena banyak masyarakat abai terhadap protokol kesehatan setelah divaksin.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Banyak Masyarakat Abai Prokes Setelah Vaksin, Satgas Khawatir Kasus di India Terjadi di Indonesia
WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Suasana ruang tunggu keberangkatan yang dipenuhi calon penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (25/04/2021). Pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19 terus melakukan pengetatan mobilitas pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) terkait larangan mudik untuk menekan penyebaran virus corona dengan peraturan H-14 peniadaan mudik (22 April-5 Mei 2021) dan H+7 peniadaan mudik (18 Mei-24 Mei 2021). WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

Kemudian, pada pertengahan April 2021, kasus Covid-19 di India tiba-tiba melonjak sangat drastis.

Bahkan, Tjandra menyebut, menurut informasi rekannya yang berada di India, 70 persen dari mereka memiliki keluarga hingga dirinya sendiri yang sakit.

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Adhitama
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Adhitama

"Kemudian sekarang naik 30 kali lipat dari 10 ribuan kasus menjadi 300 ribuan kasus," kata Tjandra.

Tjandra pun menilai, ada lima faktor yang menjadi penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di India.

Pertama, lanjut Tjandra, setelah penurunan kasus pada awal 2021, masyarakat di India kendor pada protokol kesehatan.

Bahkan, beberapa tempat umum yang sebelumnya sepi, berubah menjadi ramai seakan tidak terjadi pandemi.

Baca juga: Situasi Covid-19 di India: Rumah Sakit Penuh, Oksigen Dijual di Pasar Gelap dengan Harga Tinggi

Keramaian itu ditemukan di pasar, bioskop, hingga transportasi umum seperti kereta.

Berita Rekomendasi

"Kalau kita analisa sejauh ini ada lima kemungkinan, pertama 3M (menjaga jarak, memaki masker, mencuci tangan) kendor sekali," ujarnya.

Faktor kedua, kata Tjandra, adanya gelaran acara besar-besaran yang diadakan di India.

Mirisnya, gelaran acara tersebut umumnya tidak memperhatikan protokol kesehatan.

Seorang petugas kesehatan menyuntik seorang pria dengan dosis vaksin COVID-19  di klinik kesehatan kota, di Kolkata pada 19 April 2021.
Seorang petugas kesehatan menyuntik seorang pria dengan dosis vaksin COVID-19 di klinik kesehatan kota, di Kolkata pada 19 April 2021. (Dibyangshu SARKAR / AFP)

"Kedua, harus diakui ada beberapa event besar, ada beberapa pilkada, upacara perkawinan, dan upacara kebudayaan dan keagamaan," ungkapnya.

Ketiga, Tjandra menilai banyak masyarakat yang merasa percaya diri dengan keampuhan vaksin.


Padahal, saat ini, vaksinasi di India baru sekitar 10 persen, dari jumlah penduduknya sebanyak 1,3 miliar.

"Nomer tiga ini soal vaksin, vaksin mereka sudah 132 juta, tapi itu baru sekitar 10 persen."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas