Cari Bantuan Oksigen di Twitter, Pria di India Justru Dituntut Polisi Dianggap Sebarkan Ketakutan
Seorang pria di India dituntut polisi karena mencari bantuan oksigen di Twitter, Ia dianggap menyebarkan ketakutan.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Malvyandie Haryadi
Beberapa di antaranya berujung pada kematian lantaran kelangkaan oksigen di banyak rumah sakit.
Bahkan, banyak dari mereka yang akhirnya menangis di jalanan karena keluarganya meninggal dunia sebelum sempat dirawat karena terlalu lama menunggu antrean.
Baca juga: Orang-orang Kaya di India Terbang Tinggalkan Negara dengan Jet Pribadi saat Kasus Covid-19 Meroket
Satu di antara kisah tragis itu menimpa seorang wanita yang tak disebutkan namanya.
Ia telah kehilangan adiknya yang berusia 50 tahun setelah ditolak berkali-kali oleh banyak rumah sakit.
Ia pun menyalahkan Perdana Menteri Narendra Modi atas krisis yang seharusnya bisa diantisipasi ini.
"Dia telah menyalakan kayu bakar di setiap rumah," katanya dalam video yang direkam oleh majalah The Caravan.
Selama empat hari berturut-turut hingga Minggu (25/4/2021) kemarin, India terus mengalami rekor harian penambahan kasus.
Terdapat 349.691 kasus baru di India pada Minggu (25/4/2021) dengan total kasus mencapai lebih dari 17 juta.
Selain itu, Kementerian Kesehatan India juga melaporkan 2.767 kematian dengan total 192.311 kasus.
Kendati demikian, warga percaya jumlah korban meninggal dunia lebih banyak dari yang dilaporkan.
Baca juga: India Perangi Lonjakan Covid-19 yang Parah, AS Janji akan Kirim Lebih Banyak Dukungan
Sebab, pemerintah tidak memasukkan pasien suspek Covid-19 dan pasien yang meninggal karena penyakit penyerta.
Adapun, rekor tersebut tidak lepas dari munculnya strain baru Covid-19 yang lebih mudah menular dan berbahaya.
Rekor tersebut juga langsung merusak klaim pemerintah yang menganggap berhasil menangani Covid-19 pada Januari lalu.
Kini, krisis paling dalam akibat 'tsunami' Covid-19 ini terjadi di kuburan dan beberapa krematorium India yang kewalahan.