Israel Mulai Kerahkan Ribuan Tentara ke Perbatasan Gaza
Juru bicara tentara Israel mengatakan 7.000 tentara cadangan telah dipanggil untuk bersiap.
Editor: Hasanudin Aco
Sebelumnya, Israel menetapkan keadaan darurat di pusat kota Lod setelah muncul kerusuhan dari warga Arab Israel.
Sejumlah mobil terbakar dan ada ayah dan anak - yang dua-duanya warga Arab Israel - tewas saat sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza mengenai mobil mereka.
Korban di Gaza termasuk lima orang dari satu keluarga yang terhantam serangan udara Israel.
Jalan-jalan penuh dengan puing bangunan yang hancur dan mobil-mobil yang hancur dan terbakar.
Israel mengatakan mereka melakukan serangan untuk membunuh anggota senior Hamas di Gaza.
Kekerasan berdarah di Timur Tengah terus berlangsung saat militer Israel dan kelompok Palestina masih saling memuntahkan amunisi pada Rabu dini hari (12/05), sedangkan utusan khusus PBB Tor Wennesland memperingatkan kedua pihak yang bertikai bahwa mereka sedang mengarah ke "perang berskala penuh".
Militan Palestina sebelumnya menyebut telah menembakkan 130 rudal ke kota Tel Aviv di Israel, Selasa (11/05) waktu setempat, tidak lama setelah pesawat tempur Israel menghancurkan sebuah apartemen di Gaza.
Bangunan 13 lantai itu diserang Israel satu setengah jam setelah penghuni dan warga di sekitarnya diultimatum untuk mengungsi, begitu menurut kantor berita Reuters.
Pertikaian yang kini terjadi merupakan yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir dan terus memakan korban jiwa.
Lalu 230 orang luka-luka setelah serangan udara Israel, banyak yang diselamatkan dari reruntuhan bangunan.
Komunitas internasional mendesak kedua pihak mengakhiri pertikaian yang terjadi usai kerusuhan selama beberapa hari di Yerusalem.
Seruan serupa juga dilontarkan oleh utusan khusus PBB untuk perdamaian di Timur Tengah, Tor Wennesland. "Hentikan segera penembakan. Kita sedang mengarah ke perang berskala penuh. Pimpinan kedua pihak harus mengambil tanggungjawab untuk meredakan kekerasan," demikian cuitnya di Twitter.
"Dampak perang di Gaza sangat menghancurkan dan tengah dibayar mahal oleh warga-warga biasa. PBB tengah bekerja dengan semua pihak untuk mengembalikan ketenangan. Hentikan kekerasan sekarang juga," lanjut Wennesland seperti yang dikabarkan Reuters.