Hasil Survei Kementerian Komunikasi Jepang: 3 Perusahaan Seluler Melakukan Perbuatan Tidak Pantas
Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi meminta perusahaan telepon seluler besar untuk memudahkan peralihan kontrak dan rencana perubahan harga.
Editor: Dewi Agustina
Selain itu, lebih dari 40 persen staf penjualan menjawab bahwa "target penjualan sebuah perusahaan telepon seluler besar berada di belakang penjualan tersebut."
Secara khusus, ada suara-suara seperti "Jika Anda tidak mengikuti tujuan penjualan, Anda akan dirugikan dalam pengelolaan toko" atau "Apakah Anda dapat mencapai tujuan penjualan akan mempengaruhi gaji Anda nantinya." Semacam ancaman dengan target penjualan.
Baca juga: Pendapatan Film Animasi Jepang Kimetsu no Yaiba Mencapai Lebih dari 40 Miliar Yen
Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi juga melakukan survei tersembunyi baru-baru ini kepada orang yang bertanggung jawab mengunjungi toko dengan menyamar sebagai pelanggan dan menyelidiki situasi penjualan yang sebenarnya.
Di antaranya, terlihat jelas bahwa terminal telepon seluler tidak dijual kepada orang yang tidak memiliki kontrak dengan perusahaan.
Ketika memeriksa toko ponsel besar, persentase jumlah survei kepada:
- 22% di NTT DoCoMo
- 29% di KDDI,
- 9% di toko SoftBank,
Artinya kasus seperti itu sudah terkonfirmasi di berbagai tolo ponsel besar.
Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi telah menunjukkan bahwa "tiga perusahaan telepon seluler besar harus mengakui bahwa mereka belum cukup mengambil tindakan yang diperlukan seperti bimbingan kepada distributor."
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.