Luapkan Kekesalan, Rumah Pria di Saitama Jepang Dicat Hitam Dipenuhi Beragam Tulisan
Kesal dengan kehancuran lembaga keuangan Jepang di akhir masa bubble ekonomi akhir 1990-an, membuatnya frustasi dengan kehidupannya.
Editor: Dewi Agustina
Kenyataan memang pernah ada dua orang tak dikenal dianggap sebagai maling lalu diserahkan ke polisi. Kaos dan celananya diambil dan ditempel di dinding samping rumahnya.
Coretan di dinding rumah dan pagar pekarangan dia memang banyak menarik perhatian masyarakat sekitar ada yang pro dan ada yang menentangnya.
"Jijik ah lihatnya. Kalau lewat sini saya biasanya tidak akan menengok ke rumah itu," ungkap seorang tetangga kepada Tribunnews.com.
Orang tahu pemiliknya tinggal di sana karena sering terdengar suara radio dari dalam rumah tersebut kalau sudah malam.
Lalu bagaimana tanggapan Pemda Kota Hasuda?
"Selama tak ada keluhan atau dirugikan oleh masyarakat ya tak bisa diapa-apakan karena dia tidak melanggar hukum, mencorat coret rumahnya sendiri. Jadi pihak pemda juga tak bisa apa-apa," kata sumber Tribun dari pemda.
Meskipun demikian si pemilik mengakui ada polisi yang pernah menasihatinya agar rumah itu diperbaiki saja, corat coret dihapus dan dicat normal seperti rumah biasa.
"Saya cuma dengar saja nasihat itu, keputusan kan di tangan saya. Rumah juga milik saya kok. Mau diapa-apakan ya gak masalah dong?" kata dia.
Pihak pengacara Jepang yang dihubungi Tribunnews.com juga mengakui pria itu tak bisa diseret ke pengadilan.
Baca juga: 3 Polisi di Jepang Ketahuan Berhubungan Intim di Pos Jaga hingga Toilet, Padahal Sudah Menikah
"Dia tak bersalah. mencorat coret di rumahnya sendiri. Tetapi kalau ada coretan terhadap nama seseorang dituliskan di dinding rumahnya dan merasa dirugikan, orang itu bisa menuntut pemilik rumah tersebut," ungkap Ishii, seorang pengacara Jepang kepada Tribunnews.com.
"Namun selama isinya umum-umum saja curhat dia sendiri tanpa menyinggung siapa pun ya tidak ada masalah," ujarnya.
Yang dituliskannya juga semua nama perusahaan yang telah bangkrut sejak lama di masa gelembung ekonomi akhir tahun 1990-an lalu.
Letak rumah tersebut di jalan raya No. 77 Saitama adalah jalan yang cukup besar dan banyak dilalui orang sehingga cukup menarik perhatian banyak orang.
"Saya memang selalu meng-update coretan yang ada di dinding rumah, biar tidak lupa hal-hal yang sangat penting dalam hidup ini. Mengingatkan kita semua akan berbagai hal dalam kehidupan harus sangat hati-hati," tambahnya.