Luapkan Kekesalan, Rumah Pria di Saitama Jepang Dicat Hitam Dipenuhi Beragam Tulisan
Kesal dengan kehancuran lembaga keuangan Jepang di akhir masa bubble ekonomi akhir 1990-an, membuatnya frustasi dengan kehidupannya.
Editor: Dewi Agustina
Beberapa waktu lalu bahkan sempat dicat dengan dasar warna cokelat bukan lagi hitam. Namun rumah tetap dengan warna dasar hitam supaya menampilkan rasa seram.
"Iya benar seram ya," jawabnya.
Menurutnya dengan kesan seram itu biar asemua orang mau membaca berbagai pesan yang disampaikan melalui tulisan di dinding rumahnya.
Lalu bagian atap rumah bagaimana?
"Saya pakai tangga untuk mencorat coret bagian atas rumah itu."
Tulisan-tulisan lain yang ada di rumah itu seperti "Pengkhianatan terhadap pemegang saham utama" dan "Siapakah Hitler?"
Demikian pula "saham sampah" Takugin "hanya membayar dividen sebesar 30 juta yen" dan "bangkrut palsu". Hanya membayar dividen sebesar 30 juta yen, mencuri 300 juta yen dalam 10 tahun dan memotong pendapatan.
Takugin adalah singkatan dari Hokkaido Takushoku Bank, yang bangkrut pada tahun 1997.
Yamaichi Securities juga bangkrut pada November di tahun yang sama, dan Tokyo Sowa Bank bangkrut pada 1999.
Di bawah atap di sisi barat lantai dua rumah hitam itu, tertulis bahwa "Partai Demokrat Liberal menakutkan" dan "Saham/Dividen Dorobo" atau pencuri saham.
Info terakhir mengenai kenaikan pajak (PPN) juga ikut dutuliskan di sana.
"Undang-Undang Pajak Konsumsi TAX 10% 2019"
Menuju ke rumah itu bisa lewat dari pintu keluar barat Stasiun Hasuda di Jalur JR Utsunomiya, naik bus tujuan "Ayameshako" selama sekitar 13 menit (18 stasiun).
Turun di halte bus "Kamihirano" dan akan menemukan properti rumah hitam grafiti corat coret tersebut.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.