Setelah mencoba makanan, musik, dan olahraga dengan warga dan atlet negara lain, bersatu kembali dengan tim penyelamat yang mendukung Jepang selama Gempa Besar Jepang Timur.

"Saya dapat mengungkapkan rasa terima kasih sekali lagi untuk melihat daerah yang sedang dibangun kembali. Anak-anak dan orang dewasa dengan atau tanpa disabilitas bersaing di turnamen bersama, banyak dari pengalaman ini telah memicu vitalitas kawasan dan pertumbuhan warganya. Saling menghormati melebihi bahasa, budaya, sejarah, agama, disabilitas, dan lainnya, sambil belajar bahwa mereka dapat memahami satu sama lain. Saya menyadari kegembiraan dan kesenangan terhubung satu sama lain."

Sejak tahun lalu, infeksi virus corona yang menyebar ke seluruh dunia telah menyebabkan berbagai aktivitas di seluruh dunia. Turnamen Tokyo mau tidak mau harus ditunda selama satu tahun.

"Untuk pertukaran di kota tuan rumah itu berdampak besar. Bahkan dalam keadaan seperti ini, kota tuan rumah sekarang telah bertanya pada diri sendiri apa yang bisa dilakukan, menyusun ide, dan berusaha untuk tetap berhubungan."

"Ada juga banyak kota tuan rumah yang menggunakan online untuk mengirim pesan dukungan kepada atlet dan warga negara/wilayah mitra. Sayangnya, ada banyak pemerintah daerah di kota-kota tuan rumah di mana kunjungan langsung oleh para atlet telah dihentikan karena kamp pelatihan."

"Namun, semua pemerintah daerah tidak boleh menyerah pada pertukaran, mendukung para pemain, mengirim pesan, semua termotivasi untuk berinteraksi secara online."

Menteri Marukawa menyadari bahwa itu adalah pemikiran untuk menghubungkan orang.

"Banyak cerita yang dikumpulkan oleh setiap kota tuan rumah, Semua adalah milik kita yang tak tergantikan. Pertukaran host town selamanya abadi. Kami akan terus melanjutkan melampaui generasi ke masa depan."

"Kami ingin semua pengunjung melihat lintasan berbagai pertukaran di "host townhouse" ini. Saya harap Anda dapat merasakan apa yang telah terjadi di berbagai bagian Jepang selama lima tahun terakhir."

"Dan pertukaran seperti apa yang akan terus dilakukan oleh pemerintah lokal Jepang sebagai kota tuan rumah di luar Tokyo Games? Kami berharap Anda tidak hanya mengawasi kami, tetapi juga berpartisipasi secara aktif."

Leani Ratri Oktila lahir di Bangkinan Riau tanggal 6 Mei 1991 adalah pemain bulutangkis paralimpik Indonesia.

Dia memainkan masing-masing dari tiga variasi olahraga (tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran) di tingkat dunia tertinggi.

Awalnya, Leani bermain bulu tangkis sebagai atlet biasa sejak berusia 8 tahun, dan ia berlaga di ajang nasional mulai tahun 1999.

Namun, Leani mengalami kecelakaan sepeda motor pada tahun 2011, menyebabkan kaki kirinya menyusut. Oleh karena itu, Leani memutuskan untuk pindah ke kelas disabilitas.