Tentara Wanita akan Baris Pakai High Heels, Kementerian Pertahanan Ukraina Dikecam
Kementerian Pertahanan Ukraina mendapat kritik tajam karena berencana membuat tentara wanita berbaris memakai high heels alias sepatu hak tinggi.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
Portnikov menyebut beberapa pejabat negara punya pemikiran "abad pertengahan".
Anggota parlemen oposisi, Iryna Gerashchenko mengatakan dia awalnya mengira foto-foto tentara wanita yang berlatih mengenakan celana tempur dan sepatu hak tinggi adalah tipuan.
Dia menilai rencana itu seksisme dan bukan bentuk kesetaraan.
Maria Berlinska, seorang veteran tentara mengatakan, parade harus menunjukkan kehebatan militer.
Menurutnya rencana tentara wanita mengenakan sepatu hak tinggi bermaksud merangsang perwira senior di tribun.
Ukraina telah memerangi separatis yang didukung Rusia, dalam konflik yang telah menewaskan lebih dari 13.000 orang sejak 2014.
Baca juga: Hasil Ukraina vs Inggris di Euro 2021, Menang 0-4, Three Lions Jumpa Denmark di Semifinal
Baca juga: Klaim Pesulap Uri Geller yang Bantu Inggris Lolos ke Perempat Final, Ukraina Wajib Waspada
Wakil Ketua Legislatif, Olena Kondratyuk mengatakan bahwa lebih dari 13.500 perempuan telah berjuang dalam konflik saat ini.
Lebih dari 31.000 wanita kini bertugas di angkatan bersenjata Ukraina.
Di mana lebih dari 4.000 di antaranya adalah perwira.
Sepatu hak tinggi pada pawai itu telah memicu kritikan di media sosial dan dari parlemen.
Hingga muncul tudingan bahwa tentara wanita telah diseksualisasi.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.