Kerusuhan di Afrika Selatan setelah Pemenjaraan Mantan Presiden Zuma Masih Berlanjut, 72 Orang Tewas
Kerusuhan di Afrika Selatan, yang terjadi setelah pemenjaraan mantan Presiden Zuma, masih berlanjut. Mengakibatkan kerugian hingga 72 orang tewas.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
Lainnya terkait dengan penembakan dan ledakan mesin ATM, jelas polisi itu.
Kerugian Akibat Kerusuhan
Menurut Tumelo Mosethli, seorang pengusaha Afrika Selatan yang berbasis di Johannesburg, pekerjaan yang hilang akibat kerusuhan akan memperburuk situasi saat ini.
"Kami tidak membutuhkan ini untuk melihat toko dan bisnis orang dimusnahkan," kata Mosethli kepada Al Jazeera.
"Ya, orang-orang kelaparan hari ini, tetapi besok akan ada lebih banyak pengangguran, lebih banyak rasa sakit, lebih banyak penderitaan di negara yang berusaha memulihkan dan membangun kembali dirinya sendiri," sambungnya.
Selain itu, sektor pertanian juga menghadapi kerugian di tengah aksi protes yang terjadi.
Baca juga: Afrika Selatan Usulkan untuk Melegalkan Wanita Nikahi Banyak Pria, Ditentang Banyak Pihak
Para petani Afrika Selatan telah menjadi korban kerusuhan dan penjarahan selama berhari-hari karena truk yang membawa produk dilarang dikirim ke pasar, mengancam pasokan makanan, kata pejabat industri.
"Petani telah mengalami kerugian besar karena mereka tidak dapat membawa produk mereka ke pasar lokal dan ke toko-toko," kata Christo van der Rheede, direktur eksekutif di badan pertanian utama negara itu AgriSA.
Salah satu petani AgriSA telah melaporkan kehilangan Rp 2,9 miliar dari produk yang mudah rusak yang tidak dapat diangkut, kata van der Rheede.
Kerusuhan juga membuat nilai mata uang Afrika Selatan, Rand turun drastis.
Rand yang telah menjadi salah satu mata uang pasar berkembang berkinerja terbaik selama pandemi, turun ke level terendah di tiga bulan terakhir pada Selasa (14/7/2021).
Baca juga: Afrika Selatan Buang 2 Juta Dosis Vaksin Johnson & Johnson Gara-gara Ini
Kemudian, kerusuhan juga mengganggu penanganan kesehatan termasuk penanganan Covid-19.
Departemen Kesehatan Afrika Selatan mengatakan protes dengan kekerasan telah mengganggu peluncuran vaksin Covid-19 dan layanan kesehatan penting seperti pengumpulan obat kronis oleh pasien tuberkulosis, HIV, dan diabetes.
Departemen itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa untuk sementara waktu pihaknya menutup beberapa tempat vaksinasi.