TRIBUNNEWS.COM - Pilot Anatoly Prytkov (56), melakukan pendaratan darurat di daerah terpencil di Siberia dan berkat tindakan cepatnya, tidak ada korban jiwa. Semua orang selamat, meski kapten mengalami patah kaki.

Seperti yang dilansir Mirror, pilot Anatoly Prytkov disebut-sebut sebagai pahlawan karena aksi sigapnya yang menyelamatkan nyawa 19 orang ketika pesawatnya jatuh di Siberia.

Pesawat Antonov-28 mengalami masalah setelah kedua mesin tiba-tiba mati selama penerbangan dari kota Kedrovy ke kota Tomsk, Jumat (16/7/2021).

Kementerian Darurat Rusia cabang regional mengkonfirmasi semua penumpang ditemukan dalam hidup setelah dua helikopter dikirim untuk mencari pesawat itu.

Pilot Anatoly Prytkov melakukan pendaratan darurat di daerah terpencil.

Baca juga: Pesawat Rusia yang Hilang di Siberia Ditemukan, Semua Penumpang Dilaporkan Selamat

Baca juga: Update Kecelakaan Pesawat An-26 di Rusia, Tim Investigasi Dalami 3 Dugaan Penyebab Insiden

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu.

Sang kapten, yang mengalami patah kaki, adalah satu-satunya orang yang terluka parah.

Sementara yang lain hanya menderita luka ringan dan memar.

Gubernur regional Sergei Zvachkin mengatakan dalam sebuah pernyataan:

"Kami semua percaya pada keajaiban dan berkat profesionalisme pilot, hal itu terjadi, semua orang hidup."

Rekaman di lokasi kecelakaan menunjukkan hidung pesawat rusak tetapi bagian lain dari pesawat sebagian besar masih utuh.

Seorang penumpang berkata:

"Selama penerbangan, kedua mesin mati."

"Mesinnya membeku, tertutup es dan tidak bisa dihidupkan kembali."

Baca juga: Tim SAR: Tak Ada yang Selamat dalam Kecelakaan Pesawat An-26 Rusia

Baca juga: Hilang dari Radar, Pesawat Rusia yang Bawa 28 Penumpang Dilaporkan Jatuh, Diduga Alami Masalah

Korban selamat lain menambahkan: 

"Pilot menemukan tempat yang cocok untuk mendarat, hingga ia membawa pesawat meluncur, menurunkan kecepatan."

"Selama pendaratan, kami mengenai pepohonan dan ketika pesawat menyentuh tanah, ia terkubur dengan hidung di tanah dan terbalik."

"Setelah mendarat, kami membuka pintu, meninggalkan pesawat."

Untungnya, tidak ada api dan semua orang di dalamnya dapat melarikan diri dengan selamat.

Penumpang itu menambahkan:

"Kami punya waktu untuk mengatur sebuah kamp kecil, dan menyalakan api, karena kami pikir kami bisa menunggu di sini sepanjang malam sampai penyelamat datang."

"Pilot mengirim sinyal marabahaya."

"Penyelamat menemukan kami sekitar dua jam setelah pendaratan darurat kami."

"Para penyintas dan tiga anggota awak dilarikan ke rumah sakit di Tomsk."

Baca juga: Pesawat Jatuh di Filipina Tewaskan 52 Orang Termasuk Pilot & Warga Sipil, Kotak Hitam akan Diperiksa

Baca juga: Filipina Minta Bantuan AS untuk Analisis Data Black Box Pesawat Jatuh Lockheed C-130

Pesawat tersebut dioperasikan oleh SiLA, sebuah maskapai penerbangan kecil yang menawarkan penerbangan regional di Siberia.

Maskapai ini membatalkan semua penerbangannya dengan pesawat An-28 yang dijadwalkan pada hari Sabtu (17/7/2021) setelah insiden itu, media lokal melaporkan.

Beberapa orang takut untuk berpergian dengan helikopter setelah kecelakaan ini, kata laporan.

Insiden itu terjadi kurang dari dua minggu setelah pesawat lain yang membawa 28 orang jatuh di timur negara itu.

Antonov An-26 menghilang dari radar selama penerbangannya dari kota Petropavlovsk-Kamchatskiy.

Semua awak dan penumpang, termasuk seorang anak, tewas saat pesawat jatuh ke laut.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita kecelakaan pesawat lainnya