Dua Pertiga Warga Jepang Tidak Percaya Olimpiade Tokyo Aman Dari Covid-19
Sebuah survey menunjukkan dua pertiga warga Jepang tidak percaya Olimpiade Tokyo dapat diadakan secara aman selama pandemi virus corona
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah survey menunjukkan dua pertiga warga Jepang tidak percaya Olimpiade Tokyo dapat diadakan secara aman selama pandemi virus corona atau Covid-19.
Hal itu karena temuan kasus infeksi virus corona yang tercatat di Olimpic Village, beberapa hari sebelum pertandingan dimulai.
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (19/7/2021), dalam survey yang dilakukan surat kabar Asahi Shimbun, 68 persen responden menyatakan keraguan bahwa pihak penyelenggara dapat memastikan olimpiade berlangsung secara 'aman dan terjamin'.
Sementara 55 persen menentang turnamen olah raga besar yang akan dimulai beberapa hari ke depan itu.
Sedangkan 33 persen responden mendukung digelarnya Olimpiade Tokyo.
Baca juga: Mantan Dubes Jepang Untuk Indonesia Termasuk Kelompok Penentang Olimpiade Paralimpiade
Survey ini dilakukan setelah muncul kabar bahwa dua atlet asal Afrika Selatan (Afsel) dan seorang analis video dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 di Olympic Village pada hari Minggu kemarin.
Hasil survey tersebut turut mendukung survey sebelumnya yang secara konsisten menunjukkan bahwa mayoritas publik Jepang lebih memilih menunda atau membatalkan pertandingan yang akan diadakan tanpa penonton itu.
Perlu diketahui, Tokyo saat ini sedang berada dalam kondisi darurat karena peningkatan kasus Covid-19.
Beberapa warga menyatakan protes karena olimpiade ini diadakan di ibu kota Jepang.
Baca juga: Para Atlet Angkat Besi Indonesia untuk Olimpiade Jepang Berlatih Keras dan Sehat Semua
Di sisi lain, para peserta juga mengaku khawatir bahwa olimpiade itu akan menyebabkan gelombang infeksi dan membawa varian baru Covid-19 yakni B.1.617.2 (Delta) yang diketahui lebih menular dan mematikan ke negara itu.
Sementara itu, raksasa otomotif Toyota, salah satu sponsor utama olimpiade, mengatakan pada hari Senin waktu setempat bahwa mereka tidak akan menayangkan iklan TV yang terkait dengan Olimpiade Tokyo di Jepang.
Begitu pula presiden perusahaan itu yang tidak akan menghadiri upacara pembukaannya.
"Memang benar Toyota tidak akan menghadiri upacara pembukaan, dan keputusan itu dibuat dengan mempertimbangkan berbagai faktor termasuk keputusan untuk tidak ada penonton yang menyaksikan secara langsung," kata juru bicara Toyota.
Baca juga: Meksiko di Olimpiade Tokyo 2020, Guillermo Ochoa Pimpin Generasi Emas El Tri
Kendati demikian, penyelenggara dan pejabat Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah menegaskan bahwa pertandingan akan berlangsung secara aman dan tidak akan menghasilkan kasus baru Covid-19.
Ketua IOC Thomas Bach telah mengimbau masyarakat Jepang untuk menunjukkan dukungan mereka kepada para atlet.
Menteri Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato pun mengatakan pada hari Senin bahwa pemerintah akan terus bekerja sama dengan IOC dan pihak terkait untuk memastikan lingkungan yang aman dan terjamin.
Pertandingan yang dibatalkan tahun lalu karena pandemi ini rencananya akan berlangsung mulai 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang.