Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Covid-19 di Jepang Makin Tinggi, Warga Diimbau Tak Pulang Kampung Saat Liburan Musim Panas

Profesor Kutsuna menunjukkan bahwa vaksin tersebut jelas efektif dan sangat baik dalam mengurangi jumlah orang yang sakit parah.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kasus Covid-19 di Jepang Makin Tinggi, Warga Diimbau Tak Pulang Kampung Saat Liburan Musim Panas
Foto NHK
Profesor Satoshi Kutsuna, yang berspesialisasi dalam penyakit menular dan baru saja tiba di Universitas Osaka bulan ini dari Pusat Nasional untuk Kesehatan dan Kedokteran Global di Tokyo. 

"Intinya adalah lihatlah tren di daerah tempat Anda tinggal dan ke mana Anda akan pulang atau bepergian. Lalu status vaksinasi diperhatikan. Juga berhenti bergerak melintasi prefektur di area yang dinyatakan darurat," kata dia.

Di tempat-tempat seperti Tokyo di mana keadaan darurat telah diumumkan, pada dasarnya kita harus berhenti bergerak melintasi prefektur.

Foto perbedaan saat lampu menyala (kiri) dan saat dimatikan di persimpangan Hachiko yang paling ramai di dunia di Shibuya Tokyo Jepang
Foto perbedaan saat lampu menyala (kiri) dan saat dimatikan di persimpangan Hachiko yang paling ramai di dunia di Shibuya Tokyo Jepang (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Pada dasarnya, kita memiliki ide yang sama mengenai langkah-langkah prioritas seperti pencegahan penyebaran. "Saya pikir itu bagus"

"Untuk vaksin, misalnya, jika orang tua Anda telah menyelesaikan vaksinasi dua kali dan Anda juga telah menyelesaikan vaksinasi dua kali, risiko penyebaran infeksi rendah. Jika daerah tempat tinggal Anda tidak begitu umum, saya pikir Anda bisa melakukannya. Pulanglah sampai batas tertentu. Namun, perlu mengambil tindakan menyeluruh seperti tidak makan bersama-sama satu piring."

Dikatakannya bahwa hal-hal yang harus diperhatikan ketika memikirkan tentang perjalanan sama dengan ketika kembali ke rumah.

"Lebih aman untuk menahan diri dari bepergian sekarang karena infeksi dapat menyebar saat orang bergerak. Di sisi lain, bepergian sendiri tidak menyebarkan infeksi, jadi misalnya, bepergian sendiri dapat menyebabkan beberapa wilayah yang belum dijelajahi."

"Kecil kemungkinan infeksi itu terjadi. Namun akan menyebar dengan pergi apalagi ramai-ramai. Jika Anda mempertimbangkan untuk bepergian, hindari keramaian dan bergerak sebanyak mungkin saat tidak ada orang, atau pilih tempat dengan sedikit, bukan tujuan wisata yang bakal didatangi banyak orang. Pikirkanlah cara untuk mengurangi risiko infeksi sebanyak mungkin."

Profesor Kutsuna juga ada kekhawatiran tentang peningkatan keparahan pada orang yang berusia 40 sampai 64 tahun yang tidak divaksinasi.

Pada gelombang kelima, tingkat infeksi di antara orang tua rendah, yang dikatakan sangat berbeda di masa lalu.

BERITA TERKAIT

Profesor Kutsuna menunjukkan bahwa vaksin tersebut jelas efektif dan sangat baik dalam mengurangi jumlah orang yang sakit parah.

Baca juga: Bak Senjata Makan Tuan, Strategi Wakil Jepang Tak Mempan bagi Ginting, Tsuneyama: Saya Tak Betah

Namun, orang yang tidak divaksinasi bisa menjadi sakit parah.

"Mutan Delta dikatakan memiliki risiko kejengkelan yang lebih tinggi dan dikatakan menggandakan risiko rawat inap. Oleh karena itu, di antara orang yang tidak divaksinasi berusia 40-64 tahun, mereka akan menjadi parah. Dikhawatirkan jumlahnya akan meningkat," kata dia.

Profesor Kutsuna telah berulang kali menyerukan tindakan hati-hati karena penyebaran virus di musim panas juga cepat.

"Saya pikir lebih aman menunggu infeksi mereda sebelum pulang atau bepergian. Banyak orang bosan dengan berapa lama mereka akan terus mengambil tindakan terhadap infeksi, tetapi ketika vaksinasi berlangsung, mereka berharap sedikit demi sedikit."

"Saya pikir itu sedikit demi sedikit. lebih banyak kesabaran. Jadi saya ingin meminta Anda untuk bertindak hati-hati saat ini ketika pergerakan orang meningkat."

Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas