Iran Bantah Tuduhan Soal Serangan ke Kapal Tanker: Ini Tanggapan Perdana Menteri Israel
Iran menyangkal tuduhan Israel, Inggris, dan AS bahwa Iran terlibat dalam serangan terhadap tanker milik miliarder Israel Eyal Ofer
Editor: hasanah samhudi
"Kami percaya serangan ini disengaja, ditargetkan dan jelas merupakan pelanggaran hukum internasional oleh Iran," kata Raab.
Baca juga: Armada besar Tanker Minyak Iran Siap Kirim Minyak Lagi ke Venezuela
Baca juga: Antony Blinken: AS Terima Informasi Lebih Lanjut dari Israel tentang Pemboman Menara Media di Gaza
Ia mengatakan, Iran harus menghentikan serangan semacam itu, dan kapal harus diizinkan untuk bernavigasi secara bebas sesuai dengan hukum internasional.
Arab News melansir dari Al-Alam yang berbahasa Arab Iran bahwa serangan terhadap kapal tanker itu adalah tanggapan terhadap serangan Israel baru-baru ini”.
Al-Alam yang mengutip sumber-sumber regional yang mendapat informasi mengatakan, serangan Israel itu menargetkan sebuah bandara di Suriah tengah di mana Iran mendukung rezim tersebut.
Setelah serangan itu, kapal Angkatan Laut AS mengawal Mercer Street saat menuju ke pelabuhan yang aman.
Iran dan Israel selama bertahun-tahun terlibat dalam saling tuduh atas serangan terhadap kepentingan, kapal, dan fasilitas nuklirnya.
Baca juga: China Usir Kapal Perang AS di Laut China Selatan, Blinken Peringatkan Beijing Tak Ganggu Filipina
Tetapi permusuhan mereka selama bertahun-tahun telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir ketika kekuatan dunia mencoba menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran 2015 yang, jika berhasil, akan mencabut sanksi keras AS terhadap Iran.
Insiden yang melibatkan Mercer Street itu terjadi beberapa hari sebelum Ebrahim Raisi dijadwalkan dilantik sebagai presiden kedelapan Iran pada Kamis (30/7/2021).
Hakim yang terkenal dengan garis kerasnya ini berjanji untuk memulihkan kesepakatan, yang ditinggalkan secara sepihak oleh AS pada 2018, tetapi nasib kesepakatan itu masih belum jelas karena beberapa masalah utama masih belum terpecahkan.
Pembicaraan ketujuh dan berpotensi final di ibu kota Austria, Wina, diperkirakan akan dimulai segera setelah Raisi menjabat.
Para pengamat memperkirakan Iran dan AS berselisih mengenai sanksi mana yang harus dicabut dan bagaimana caranya.
Baca juga: Pandangan Iran Terhadap Pemerintahan Baru Israel di Bawah Kepemimpinan Naftali Bennett
Selain itu juga mengenai bagaimana Teheran perlu mengurangi program nuklirnya yang telah berkembang secara signifikan setelah AS mengabaikan kesepakatan nuklir. (Tribunnews.com/Aljazeera/ArabNews/Hasanah Samhudi)