20 Tahun 9/11 di Mata Warga Afghanistan: Awal Masa Buruk hingga Kekecewaan Ditinggal AS
Serangan terorisme yang terjadi pada 11 September 2001 di Amerika Serikat menyisakan duka tersendiri bagi warga Afghanistan.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
"Kami kembali ke desa kami ketika orang Amerika datang, memulai hidup baru dan membangun semuanya dari nol lagi."
"Tapi sekarang saya mencoba membantu anggota keluarga saya untuk meninggalkan negara itu sekali lagi," kata Bilal Nimati, seorang pengusaha berusia 32 tahun yang melarikan diri ke India bulan lalu.
Generasi perempuan yang sempat mendapat hak atas pendidikan dan pekerjaan kini takut kebebasan itu kembali direnggut setelah Taliban berkuasa.
Seorang wanita bernama Shakila yang dulu keluar dari sekolah karena dilarang militan itu, kini bersembunyi usai mengorganisir protes perempuan.
"Saya sekolah, kuliah, dan kemudian bekerja di beberapa tempat, tapi sekarang saya hanya bersembunyi. Saya merasa tercekik," katanya kepada Observer.
Warga Afghanistan yang menentang Taliban juga merasa ditinggalkan oleh pasukan asing.
"Saya turut berduka untuk mereka yang tewas dalam serangan itu (9/11)," kata seorang warga Kabul.
"Tapi saya marah, mereka seharusnya tidak meninggalkan kami dalam semalam."
"Mereka tidak membantu kami membangun negara, mereka hanya membangun kembali Afghanistan untuk Taliban," tambahnya.
Di sisi lain, Taliban tidak memberikan respon apapun terkait peringatan 9/11 yang jatuh pada Sabtu lalu.
Bagi kelompok militan ini, mundurnya pasukan asing dari Afghanistan merupakan kemenangan.
Baca juga: Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Lewat Telepon, Apa yang Mereka Bahas?
"Amerika menginvasi negara kami untuk apa yang telah dilakukan orang lain," kata Gholam Yahya, seorang pejuang di provinsi Badghis barat.
"Tetapi kami tahu bahwa kami harus melawan dan mengusir mereka ke luar negeri. Dan kami melakukannya. Kami berjuang dan mati untuk apa yang telah dilakukan orang asing (Bin Laden)."
Sementara itu, peringatan resmi insiden 9/11 di New York dimulai dengan mengheningkan cipta pada pukul 08.46 waktu setempat, dimana itu adalah saat pesawat pertama menabrak Menara Utara World Trade Center.
Ada beberapa momen hening lagi selama beberapa jam berikutnya yang itu bertepatan dengan pesawat kedua menabrak Menara Selatan, pesawat ketiga menabrak Pentagon di luar Washington DC, pesawat keempat jatuh di Pennsylvania, dan saat kedua menara runtuh.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani/Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.