Berusia 110 Tahun, Bioskop Pertama di Jepang Takada Sekaikan Hingga Kini Masih Beroperasi
TS dibuka sebagai playhouse Takadaza di Shimokomachi, Kota Takada yang menjadi bioskop permanen tayang setiap hari sejak tahun 1916.
Editor: Dewi Agustina
Tidak ada catatan kapasitas penonton yang ditemukan sampai tahun 1940-an .
Sekitar tahun 1940 (Showa 15), gedung ini menjadi aula pembuka film Toho dan berganti nama menjadi Teater Film Takada Toho.
Kontrol masa perang oleh Perang Dunia II ditetapkan, dan semua film di Jepang didistribusikan oleh perusahaan distribusi film yang didirikan pada 1 Februari tahun yang sama, untuk semua bioskop.
Digabungkan ke dalam dua sistem merah putih, tetapi "Movie Yearbook Showa Showa 17th Edition" yang diterbitkan pada tahun yang sama tidak menggambarkan sistem hiburan museum .
Menurut buku tersebut, museum dijalankan oleh Hidemine Takada, yang juga menjabat sebagai manajer.
Takada adalah mantan benshi dan ayah mertua Emiko Kumagai, yang menjadi pemilik museum setelah perang.
Pada saat itu, jumlah penonton di museum adalah 490.
Bioskop di kota tersebut, yang dulunya adalah Denkikan (kemudian Bioskop Takada), berganti nama menjadi "Shochikukan" tetapi setelah perang, bioskop beralih dari Takada Toho Movie Theater ke Takada Central Cinema.
Bangunan yang sama, yang dinamai Takada Shochikukan, tidak tumpang tindih dengan waktu ketika menyebut dirinya "Shochikukan".
Di kota, sistem dua bangunan berlanjut untuk waktu yang lama sampai akhir perang.
Tahun 1960 (Showa 35) bioskop di Kota Takada ada 5 bioskop yaitu: Takada Shochikukan (Honmachi 6-chome), Bioskop Takada (Honmachi 2-chome), Teater Takada Chugeki (Nakacho 3-chome), Teater Takada Toei (Nakacho 2-chome) dan Teater Budaya Takada (Omachi 2-chome)
Pada tanggal 29 April 1971 (Showa 46), Kota Takada bergabung dengan Kota Naoetsu menjadi Kota Joetsu. Ia berganti nama menjadi Takada Nikki pada tahun 1975 (Showa 50).
Saat itu museum dijalankan oleh Kumagai Kogyo, perwakilan perusahaan adalah Noriyuki Kumagai, dan Kumagaya juga sebagai pengelola museum.
Nikkatsu pada waktu itu sudah memasuki era Nikkatsu Roman Porno, dan teaternya telah berubah format menjadi bioskop dewasa.